"Pada kuartal pertama itu bisa lebih rendah dari 5,2 persen," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/2/2016) malam.
Pada 2016 ini, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di kisaran 5,2 hingga 5,6 persen.
Sementara dalam asumsi makro APBN 2016, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3 persen dengan inflasi 4,7 persen. Adapun nilai tukar rupiah Rp 13.900 per dollar AS.
Menurut Agus, tantangan perekonomian tahun ini masih sama dengan tahun lalu.
Tantangan pertama yakni pertumbuhan ekonomi mitra dagang Indonesia, misalnya China, masih akan lemah. Bahkan, BI memprediksi kondisi itu akan terus terjadi hingga beberapa tahun ke depan.
Tantangan kedua yakni merosotnya harga komoditas ekspor. Padahal, komoditas misalnya CPO dan batubara adalah komoditas ekspor andalan Indonesia.
Oleh karena itu, BI mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh terus-terusan berharap kepada pemulihan ekonomi global.
Menurut Bank Sentral Indonesia itu, dorongan dalam negeri akan menentukan laju ekonomi pada 2016 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.