Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor di Wall Street Mulai Khawatirkan Volatilitas Pasar

Kompas.com - 30/03/2016, 06:05 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Dalam dua minggu terakhir, pasar saham di Amerika Serikat (AS) begitu sunyi. Para investor berfikir, ada sesuatu yang berbahaya menunggu dibalik kesenyapan pasar.

Sebelumnya, sebagian besar indeks utama di AS mendapatkan kenaikan kembali setelah pasar saham rebound di pertengahan Februari hingga pertengahan Maret. Volatilitas pasar tidak terlihat sejak awal 2016, sementara periode tenang tidak terlihat sejak awal Desember tahun lalu.

Namun ada ekspektasi yang bertumbuh yang mengestimasi volatilitas akan kembali dengan cepat. Investor harus mendorong proteksi. Dengan demikian, kemungkinan akan ada reli kenaikan saham, dan investor menggelontorkan dana ke fund volatilitas yang akan menghasilkan ketika saham turun.

"Semua orang skeptis mengenai ketenangan yang terjadi," kata David Miller, manajer portofolio di Catalyst Macro Strategy Fund. "Anda bisa melihatnya di pasar berjangka VIX," kata dia.

Dalam indeks volatilitas CBOE, VIX pada Selasa (atau Rabu dini hari WIB) turun 2 persen ke level 14,93.

Di 18 Maret, VIX turun tajam. Perbedaan antara indeks kas VIX dan VIX berjangka melebar paling tinggi sejak Agusrus 2012, sebuah tanda bahwa investor khawatir pada perdagangan di masa mendatang ketimbang saat ini. Di perdagangan Selasa, indeks VIX untuk April, VXc1 di level 17, memperbesar jurang perbedaan saat ini.

Beberapa faktor lain yang membuat investor khawatir selain volatilitas yakni kenaikan suku bunga dari bank sentral AS Federal Reserve, turunnya harga minyak, serta musim paparan kinerja dari perusahaan-perusahaan.

Investor membeli sekitar 3,5 miliar dollar AS untuk VIX berjangka sejak bulan lalu, sehingga VIX diperkirakan akan naik, menurut Nick Cherney, kepala bagian di Janus Capital Group.

Dengan indeks S&P 500 diperdagangkan di 17 kali dari pendapatan yang diharapkan, beberapa analis menilai valuasi tersebut hanya bisa bertahan dengan paparan kinerja kuat. Namun, banyak analis pesimistis mengenai hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com