Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Investasi 3 Jam BKPM Semakin Menarik Minat Investor

Kompas.com - 11/04/2016, 05:16 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali menerima aplikasi investasi dari investor Singapura.

Investor dari Singapura tersebut akan menanamkan modalnya sebesar US$ 36,2 juta atau setara dengan Rp 452,5 miliar dengan asumsi kurs Rp 12.500 per dolar AS.

Perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia organik tersebut memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam di kantor BKPM (4/4/2016).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyambut positif pemanfaatan layanan investasi 3 jam oleh investor asal Singapura tersebut.

“Minat investasi yang disampaikan oleh investor asal Singapura tersebut positif, karena perusahaan akan mendaur ulang bleaching earth clay atau juga dikenal dengan ampas buangan refinery minyak sawit,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (5/4/2016).

Menurut Franky, dari laporan yang diterimanya, perusahaan tersebut memiliki teknologi untuk mengekstrak kadar minyak sawit pada ampas yang kemudian dikumpulkan menjadi produk minyak sawit untuk bahan baku industri.

“Mereka berencana untuk berinvestasi di dua kawasan industri, yaitu di Riau dan Jawa Timur dengan nilai investasi masing-masing 19,2 juta dollar AS dan 17 juta dollar AS dengan penggunaan lahan sekitar dua hektare per industrinya,” paparnya.

Sebelumnya pada ahkir tahun lalu BKPM meresmikan layanan investasi 3 jam yang merupakan implementasi paket kebijakan ekonomi jilid II sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Langkah tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mengintegrasikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat demi memberikan pelayanan prima kepada investor.

Lebih lanjut, Franky mengemukakan bahwa beberapa perusahaan pengolahan kelapa sawit besar di Indonesia telah menyatakan ketertarikannya untuk memasok bahan baku kepada perusahaan tersebut.

“Mereka telah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan kepala sawit di Indonesia untuk keperluan memastikan ketersediaan bahan baku pabrik mereka,” ungkap Franky.

Pejabat Promosi Investasi Kantor perwakilan BKPM (IIPC) Singapura Ricky Kusmayadi menyampaikan bahwa minat investasi ini telah diidentifikasi dan perusahaan beberapa kali melaksanakan pertemuan di kantor IIPC Singapura untuk mendapatkan informasi mengenai tahap-tahap berinvestasi di Indonesia.

“Dari beberapa pertemuan tersebut kami mengarahkan investor untuk merealisasikan minatnya menjadi komitmen investasi dan mereka langsung tertarik untuk memanfaatkan izin investasi 3 jam,” urainya.

Ricky menambahkan bahwa masuknya aplikasi izin dari investor tersebut berkontribusi positif pada pencapaian target IIPC Singapura di tahun 2016 ini.

“Kami terus akan menyediakan end to end services, bekerjasama dengan tim MO Singapura dan perwakilan RI di Singapura, mulai dari mengawal di tingkat perizinan hingga perusahaan nantinya merealisasikan investasinya di Indonesia,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com