Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Kasus Reliance Securities Terus Bertambah

Kompas.com - 04/05/2016, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal bayar produk pasar modal yang menyeret nama PT Reliance Securities Tbk (RELI) terus bergulir.

Sejumlah korban mulai unjuk diri dan bersiap membawa bukti dokumen transaksi dan mengadu ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kemarin, Selasa (3/5/2016) OJK memanggil Alwi Susanto, salah seorang investor. Dana Alwi senilai Rp 3,2 miliar terbenam di produk surat utang negara FR0035 yang ditawarkan melalui staf Reliance bernama EP Larasati.

Dengan membawa seluruh bukti transaksi, Alwi mengaku diterima Divisi Pengawas Pasar Modal OJK. "Saya menjelaskan kronologi investasi saya di Reliance dan OJK berjanji akan menelusuri aliran dana investasi tersebut," ujar Alwi kepada Kontan.

Ternyata bukan cuma Alwi dan sang adik. Kontan juga bertemu dengan Budi Tri Hariyanto, investor lain yang mengaku dana miliknya senilai Rp 1,3 miliar juga belum kembali. Budi juga bertransaksi melalui agen lepas yang direkrut Larasati pada 12 Maret 2015 silam.

Dana itu masuk rekening PT Magnus Capital cabang Bursa Efek Indonesia (BEI), yang kala itu dianggap sebagai pihak ketiga penampung dana. Budi tak menaruh curiga karena dokumen dilengkapi surat perjanjian antara Magnus dan Reliance.

Ketika tiba masa jatuh tempo Maret 2016, dana Budi tak kunjung cair. Terakhir kali Budi menghubungi Larasati pada 15 April 2016. Kala itu dia masih menjanjikan dana cair dalam waktu sepekan.

Lantaran investasi tak kunjung cair, Budi melayangkan surat laporan ke OJK, 27 April 2016. Sampai saat ini dia belum mendapat respons OJK.

Budi juga mengadukan nasib investasinya ke pihak Reliance yang dibalas dengan sepucuk surat pernyataan bahwa Larasati bukan karyawan Reliance sejak 1 April 2014. Jadi, Budi dianggap bukan nasabah Reliance.

Manajemen Reliance juga mengaku tak pernah meneken perjanjian apapun dengan Magnus.

Ternyata, jumlah korban bukan cuma satu-dua orang. Masih ada tujuh korban lain yang siap menyambangi OJK pada Senin pekan depan.

Seorang agen yang enggan disebutkan namanya bilang, total dana nasabah tujuh korban itu mencapai Rp 4,1 miliar. Ditambah kerugian investasi Budi, nilainya menjadi sekitar Rp 5,4 miliar.

Agen ini mengaku direkrut oleh Larasati di Bandung pada November 2014. Kala itu, dia sering bolak-balik mengambil dokumen transaksi di kantor Reliance di Menara Batavia, Jakarta.

"Bu Laras masih berkantor di Reliance. Berkas transaksi diserahkan di kantor Reliance. Aneh kalau ia dibilang resign per April 2014," ujar agen itu.

Larasati sendiri kini menghilang bak ditelan bumi. (Narita Indrastiti, Sandy Baskoro, Yuwono Triatmodjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Whats New
Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com