RIYADH, KOMPAS.com - Sejak lama Arab Saudi mengklaim memiliki kemampuan untuk membanjiri pasar minyak dunia dengan memompa lebih banyak minyak mentah jika memang diinginkan.
Saat ini saja, produksi minyak negara tersebut sudah mencapai 10,2 juta barel per hari, dibandingkan 9,5 juta barel per hari pada tahun 2014.
Peningkatan produksi itu salah satunya adalah karena adanya perang harga untuk kembali memperoleh porsi pasar yang besar setelah tersisih oleh Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Kini, pemerintah Arab Saudi menyatakan mampu memproduksi 12,5 juta barel minyak mentah per hari.
Akan tetapi, industri minyak Arab Saudi dikenal dengan kerahasiaannya.
Alhasil, muncul skeptisisme tentang apakah pernyataan tersebut bisa dipercaya atau tidak.
"Apakah itu angka yang sebenarnya atau propaganda? Pemerintah Saudi benar-benar hampir kekurangan transparansi," jelas analis di Raymond James seperti dikutip dari CNN Money, Sabtu (28/5/2016).
Angka produksi yang ditargetkan pemerintah Arab Saudi tersebut tidak bisa dianggap enteng.
Alasannya, jika Arab Saudi sudah mendekati limit produksinya, maka negara itu akan memiliki sedikit ruang untuk merespon adanya gejolak pasokan disebabkan situasi geopolitik atau bencana alam secara global.
Mohammad Al Sabban, mantan wakil Arab Saudi untuk OPEC sampai tahun 2014, kukuh mengatakan bahwa Arab Saudi benar-benar memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi hingga 12,5 juta barel per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.