Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Regional, IHSG Akhir Pekan Berakhir Melemah 0,58 Persen

Kompas.com - 10/06/2016, 16:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di penutupan sesi perdagangan akhir pekan ini, Jumat (10/6/2016).

Indeks melemah terjadi seiring dengan aksi ambil untung oleh investor domestik. Di paruh pertama perdagangan, indeks sempat menguat sebelum akhirnya melemah hingga akhir perdagangan.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 28,73 poin atau 0,58 persen di posisi 4.848,05. Sebanyak 121 saham diperdagangkan menguat, 167 saham melemah dan 95 saham stagnan.

Volume perdagangan 10,78 miliar saham senilai Rp 5,59 triliun. Di seluruh pasar, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 94,8 miliar. Sementara itu di pasar reguler, investor asing justru mencatatkan net sell Rp 231,4 miliar.

Saham-saham yang menyeret indeks yakni BBCA (Rp 12.925), TLKM (Rp 3.750), BBRI (Rp 10.325) dan ANTM (Rp 720). Sementara itu Saham-saham yang menahan pelemahan indeks lebih dalam adalah SMBR (Rp 630), BUMI (Rp 67), dan MYRX (Rp 815).

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua sektor yang menguat dan sisanya melemah. Dua sektor yang menguat adalah agribisnis (0,2 persen) dan perdagangan (0,4 persen).

Sementara itu sektor yang melemah adalah pertambangan (-0,78 persen), industri dasar (-0 persen), aneka industri (-3,21 persen), konsumer (-0,98 persen), properti (-0,38 persen), infrastruktur (-0,28 persen), keuangan (-0,38 persen) dan manufaktur (-1,22 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik kompak melemah di penutupan perdagangan Jumat ini, seiring dengan memerahnya Wall Street lantaran harga minyak yang kembali turun.

Indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo ditutup turun 0,4 persen menjadi 16.601,36. Adapun indeks Hang Seng ditutup melemah 1,2 persen di level 21.042,64. 

Bursa Shanghai juga melemah yakni sebesat 0,3 persen menjadi 2.927,16 dan bursa Seoul ditutup turun 0,32 persen menjadi 2.017,63. Indeks Straits Times di bursa Singapura juga berakhir di zona merah yakni turun 0,88 persen menjadi 2.818,86.

Nilai tukar rupiah sore hari ini melemah terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, rupiah diperdagangkan di Rp 13.294 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com