Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Menjulang, Indonesia di Posisi Belakang

Kompas.com - 16/06/2016, 21:37 WIB

KOMPAS.com - Tingkat kepemilikan komputer di Asia kian menjulang. Angkanya bisa mencapai lebih dari 340,1 juta unit. Menurut data laman mapsofworld.com pada Kamis (16/6/2016), China menjadi pemuncak dengan posisi kepemilikan 195,1 juta unit. Menyusul di belakangnya adalah Jepang dengan angka 98 juta unit. India mengekor pada posisi 57 juta unit.

Laman tersebut memperkirakan, angka ini bakal terus menjulang jika data kepemilikan komputer di seluruh Asia bisa mengemuka. Sementara, dalam skala benua, AS menjadi pesaing terdekat Asia dengan tingkat kepemilikan 310,6 juta unit.

Sementara itu, menurut laman intel.co.id, Indonesia masih berada di posisi belakang untuk segi kepemilikan ini. Laman itu mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014. Kala itu, tingkat kepemilikan komputer masih berada di angka 17,30 persen dari total populasi.

Rendahnya tingkat kepemilikan komputer di Indonesia terutama karena komputer masih dianggap barang mewah bagi sebagian masyarakat Indonesia.  Komputer yang dianggap barang mahal merupakan salah satu alasan mengapa masyarakat masih belum tertarik untuk memiliki komputer.

Padahal, menurut pandangan Harry K. Nugraha, Country Manager Intel Indonesia, pada laman itu, menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pentingnya manfaat komputer telah menyebar di seluruh dunia. Bahkan di daerah pelosok di negara-negara berkembang, masyarakat memahami bahwa keahlian di bidang komputer sangat berharga. Komputer dapat memberikan peluang baru bagi masyarakat, baik untuk pendidikan mereka, wirausaha maupun pekerjaan mereka. Komputer adalah sarana untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat.

Berangkat dari hal itu, kata Harry,  pihaknya mempertinggi kerja sama dengan perusahaan pembiayaan dan jaringan ritel elektronik di Indonesia untuk menyediakan program pembelian dengan cicilan ringan yang ditujukan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah di Indonesia.

Harry menambahkan, Intel juga telah bekerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan dan pihak swasta untuk membantu meningkatkan adopsi teknologi serta mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan dan sektor lainnya. Alasannya, komputer adalah salah satu kunci untuk membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com