BREBES, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU PR) memperbanyak Gardu Tol Otomatis (GTO) untuk transaksi secara elektronik di seluruh gerbang tol (GT).
Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo mengatakan penambahan GTO itu dimaksudkan agar mempercepat transaksi, sehingga tidak menyebabkan antrian yang panjang.
Ini juga bisa jadi pemicu peralihan masyarakat dari transaksi manual menjadi elektronik.
"Saat ini kan GTO tol di dalam kota cuma ada dua yang manual banyak, kalau mau mau cepet dibalik sediain yang manual dua yang lainya elektronik," kata Sugihardjo di Brebes, Rabu (29/6/2016).
Menurut Sugihardjo, persiapan untuk mengganti gardu manual menjadi GTO tidak perlu bertahun-tahun. Cukup dua bulan saja GTO itu bisa disiapkan dan dijalankan.
"Kalau ditunggu kesiapan masyarakat lama, yang paling penting kesiapan GTO aja dan sosialiasi secara menyeluruh, masyarakat kalau ditunggu ya lama, tapi harus dipaksa," ucapnya.
Oleh karena itu, Sugihardjo menghimbau untuk satu bulan ke depan Kementerian PU PR menyediakan transaksi manual hanya dua dan sisanya diganti oleh GTO.
"Ya mereka masih bandel ya nggak papa tapi efeknya mereka akan macet kan. Nanti juga lama-lama kapok harus dipaksa gitu," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono menargetkan dalam dua tahun seluruh gerbang tol akan menggunakan kartu GTO.
Basuki juga mengintruksikan seluruh operator Jalan tol untuk mengubah transaksi gerbang tol dari manual menjadi elektronik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.