Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2016, Laba Bank Mandiri Rp 7,1 Triliun

Kompas.com - 26/07/2016, 20:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan kinerja keuangan periode semester I-2016. Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 7,1 triliun, turun 28,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,9 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan, turunnya laba operasional tersebut terutama disebabkan meningkatnya biaya pencadangan (provision) dari Rp 4 triliun pada kuartal II-2015 menjadi Rp 9,9 triliun pada kuartal II-2016, sebagai langkah antisipasi risiko peningkatan kredit bermasalah.

"Namun, apabila tidak memperhitungkan biaya pencadangan, maka Pre-Provision Operating Profit (PPOP) mencapai Rp 19,3 triliun atau secara tahunan tumbuh 13,3 persen," kata Rohan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Pada semester I-2016, Bank Mandiri telah menurunkan beban bunga sebesar 9,3 persen secara tahunan. Hal ini seiring meningkatnya komposisi dana murah perseroan.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik menjadi Rp 691,4 triliun pada akhir Juni 2016 dari Rp 654,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari capaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 439,4 triliun, terutama didorong peningkatan tabungan sebesar Rp 37,1 triliun menjadi Rp 273,6 triliun.

“Kami tetap bersyukur atas pencapaian ini di tengah tantangan perlambatan kondisi ekonomi domestik dan internasional serta inisiatif perseroan yang mulai melakukan penurunan suku bunga menuju single digit secara bertahap," jelas Rohan.

Kompas TV Porsi Pembiayaan Infrastruktur Bank Mandiri 15%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com