Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Menperin, Airlangga Hartarto Akui Diberi "Catatan Khusus" oleh Presiden

Kompas.com - 28/07/2016, 08:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah resmi menjabat sebagai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku diberi catatan khusus oleh Presiden Joko Widodo, catatan tersebut diberikan Presiden saat rapat kabinet kerja perdana di Kantor Presiden.

Airlangga mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan kedepan dan harus diselesaikan oleh Kementerian Perindustrian. Yaitu soal gap ekonomi, dan kedua soal revitalisasi Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Menurut Airlangga, gap ekonomi itu gap antara masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan masyarakat berpenghasilan tinggi (MBT), dan gap ke wilayahan antara industri manufaktur dan non manufaktur.

Menurut dia, gap atau perbedaan kewilayahan ini harus didorong pemerataannya. Dia akan mengembangkan kewilayahan itu, antara lain melalu kawasan industri, kawasan ekonomi khusus (KEK) atau bisa juga dengan kawasan industri perbatasan.

"Untuk kawasan industri perbatasan, kami harus isi dengan kegiatan kreatif dan industri," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Airlangga mengatakan, catatan berikutnya adalah soal pertumbuhan industri yang belum beranjak dari 5,5 persen.

"Ini naiknya sangat berat, untuk menaikkan tidak bisa hanya dengan menurunkan anggaran dimana, untuk Kemenperin kita harus menstimulus dengan perkembangan dunia usaha, baik dunia swasta melalui KADIN, BUMN, atau bahkan UKM," jelasnya.

Airlangga juga menjelaskan, sektor IKM juga diperlukan revitalisasi agar dapat berkembang dan berdaya saing. Saat ini, IKM membutuhkan keterampilan tenaga kerja.

"Nah, untuk itu kami akan fokus pada pendidikan vokasi, kami akan berikan insentif khusus kepada tiap industri yang memiliki pendidikan vokasi," kata dia.

Dia melanjutkan, selain bermanfaat untuk industrinya sendiri, pendidikan ini tentu memberikan nilai tambah bila nanti pekerjanya memutuskan untuk berwirausaha menjadi IKM.

Kompas TV Dukungan Parpol Terhadap Perombakan Kabinet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com