Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengatur dan tidak diserahkan ke mekanisme pasar.
Selain itu, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia berharap agar pemerintah memperhatikan peternak rakyat dan harga jual ayam.
Selain itu ia berharap agar tidak terjadi lagi perang harga yang dapat membunuh peternak rakyat.
Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo, mengusulkan perlunya mengembangkan pola kemitraan budidaya jagung sebagai bahan baku industri pakan ternak.
"Pemerintah diharapkan memberikan dukungan regulasi, pinjaman lunak, garansi harga dan pembelian pabrik pakan serta perlunya dibangun infrastruktur agar sistem logistik lebih kondusif," paparnya.
Selanjutnya, Pakar Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Rahmat Pambudy mengharapkan agar para pelaku usaha untuk intensif berkoordinasi memecahkan masalah secara tuntas.
Sementara menyorot pentingnya kandungan protein hewani, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Hardinsyah menyampaikan daging sapi bukan satu-satunya sumber protein yang hewani.
Masih ada protein dari ayam, bebek, putuh, kelinci, kambing dan berbagai jenis ikan yang kandunganya lebih tinggi dari sapi.
"Untuk itu, diperlukan peningkatan diversifikasi dan mutu konsumsi pangan. Berbagai hal yang perlu diperhatikan yakni suplai, sosial ekonomi, teknologi, keteladanan dan pembiasan makan sejak dini," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.