Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di ASEAN, Produk Halal Indonesia Berpeluang Besar

Kompas.com - 08/08/2016, 19:48 WIB

KOMPAS.com - Produk halal Indonesia memunyai peluang besar merebut pasar di ASEAN. Momentum yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha produk halal adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini tengah bergulir.

Marketing & Sales Director PT Unimos Hawie Wijono mengatakan pandangannya itu pada Senin (8/8/2016). "Makanan itu, sebelum enak, sebelum murah, sebelum bagus, mesti halal dulu dong," katanya pada peluncuran biskuit malkist susu Kokola.

Menurut Hawie lebih lanjut, produk halal sejatinya tidak hanya berhenti berlaku untuk umat Islam. "Halal itu universal. Karena, makanan halal itu baik," tuturnya.

Potensial

Josephus Primus Produk Kokola malkist susu. Sebagai bagian dari upaya memperluas produk halal Indonesia, PT Unimos, produsen biskuit Kokola mengekspor produk ke berbagai negara antara lain Singapura dan China.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam catatan termutakhirnya menunjukkan bahwa kini ada 240 juta penduduk beragama Islam di Asia Tenggara. Angka ini merupakan 42 persen dari total populasi di Asia Tenggara.

Angka 240 juta itu pun setara dengan 25 persen dari total penduduk beragama Islam dunia. Saat ini, penduduk beragama Islam di seluruh dunia ada di kisaran jumlah 1,6 miliar jiwa.

Sementara itu, kata Hawie, dari total 250 juta jiwa penduduk Indonesia, paling tidak ada 85 persennya beragama Islam. "Jumlah ini saja sudah potensial," tutur Hawie.

Masih menurut Hawie, Indonesia paling tepercaya soal standardisasi makanan halal. Lantaran itulah, Indonesia punya potensi besar menjadi pionir makanan halal. "Halal food harus menjadi milik Indonesia," imbuh Hawie.

Menurut catatan terkumpul, saat ini, malkist susu Kokola diproduksi hingga 20.000 karton per harinya. Untuk Indonesia, pasar terbesar masih berada di Jawa. Sementara, pasar ekspor produk Kokola sudah mencapai kawasan Asia Pasifik antara lain Australia, Filipina, Korea Selatan, hingga China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Whats New
Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Whats New
Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Whats New
Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Whats New
Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Whats New
Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Whats New
Melonjak, Simak Harga Emas Terbaru di Pegadaian 16 Juni 2024

Melonjak, Simak Harga Emas Terbaru di Pegadaian 16 Juni 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com