Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Genjot Pertumbuhan Sektor-sektor Ini pada 2017

Kompas.com - 17/08/2016, 05:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan, pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3 persen dengan menitikberatkan pada beberapa sektor produktif.

Bambang menyebut beberapa di antaranya, yakni sektor pertanian, sektor industri pengolahan atau manufaktur, sektor perdagangan, sektor konstruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor pengadaan listrik dan gas, serta sektor komunikasi dan informasi.

“Pada 2017, sektor pertanian diharapkan tumbuh 3,9 persen dengan target produksi padi sebesar 77 juta ton,” kata Bambang, di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Target produksi padi itu meningkat dibandingkan tahun ini yang sekitar 72 juta ton. Sementara itu, sektor manufaktur diharapkan tumbuh hingga 5,4 persen.

Target pertumbuhan industri pengolahan ini cukup ekspansif dibandingkan kondisi beberapa tahun belakang yang hanya tumbuh di bawah 5 persen.

“Sasaran ini akan didukung dengan upaya peningkatan industri sekitar 9.000 usaha-usaha besar dan sedang, dan 20.000 usaha kecil,” tutur Bambang.

Sektor perdagangan diharapkan tumbuh sebesar 3,9 persen pada tahun 2017. Pertumbuhan sektor perdagangan akan didukung melalui upaya menjaga daya beli masyarakat, pengendalian inflasi, dan distribusi barang yang lebih efisien.

“Sektor konstruksi diharapkan tumbuh cukup besar hingga 8,1 persen tahun depan, dengan meningkatnya proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan proyek-proyek infrastuktur swasta,” kata mantan Menteri Keuangan itu.

Adapun sektor transportasi dan pergudangan diharapkan tumbuh hingga 7,1 persen pada 2017. Bambang menuturkan, pertumbuhan sektor ini didorong ekspansi jasa transportasi berbasis aplikasi serta pertumbuhan bisnis kurir sebagai efek dari tumbuhnya bisnis yang berbasis daring (e-commerce).

“Pengadaan listrik dan gas diharapkan tumbuh sebesar 3,8 persen pada 2017. Untuk mencapai target itu, pemerintah akan meningkatkan jangkauan pelayanan gas, misal jaringan gas rumah tangga,” kata Bambang.

Terakhir, sektor komunikasi dan informasi diharapkan tumbuh dengan cukup tinggi mencapai 10,6 persen. Pertumbuhan sektor ini akan didorong oleh penetrasi penggunaan telepon seluler, belanja iklan, pengembangan jaringan internet, serta layanan 4G.

“Pengembangan sektor ini akan dititikberatkan pada proyek Palapa Ring, program 1.000 wirausaha untuk fasilitas e-commerce, pemberian nama domain gratis untuk UMKM, pengembangan akses internet di 800 lokasi di kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, pengembangan BTS di 137 lokasi, serta peningkatan akses jaringan pita lebar di 34 lokasi,” ucap Bambang.

Kompas TV Jokowi: Pertumbuhan Ini Jauh Lebih Besar dari Rata-Rata

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com