Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat iPhone 7, Saham Apple Cemerlang

Kompas.com - 13/09/2016, 10:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham perusahaan teknologi Apple Inc menguat lebih dari 2 persen pada perdagangan di lantai bursa AS, Senin (12/9/2016) waktu setempat.

Penguatan saham Apple ini merupakan yang terbaik dalam enam pekan terakhir. Mengutip CNBC, Selasa (13/9/2016), saham Apple melonjak 2,2 persen pada perdagangan Senin, terbaik sejak 27 Juli yang ketika itu saham Apple menguat 6,5 persen.

Penguatan saham Apple pun memberikan dampak positif bagi indeks Nasdaq yang menguat hampir 1,8 persen. Bergeraknya saham Apple ke zona hijau merupakan dampak dari peluncuran lini produk terbaru ponsel pintar Apple.

Jajaran produk terbaru ini memperoleh tanggapan yang positif meski dihantui tantangan dari kompetitor. Apple merilis lini produk terbaru, termasuk iPhone 7 dan iPhone 7 Plus pada 7 September 2016 lalu.

Acara peluncuran tersebut pun memperoleh sambutan positif di bursa saham Wall Street. Sebanyak 12 orang analis yang terdaftar di FactSet menaikkan estimasi mereka terhadap saham Apple untuk periode September 2016.

Adapun sejak 7 September 2016, sebanyak 6 orang analis menurunkan estimasi mereka terhadap saham Apple.

Sementara itu, saham pesaing Apple, Samsung malah mengalami tekanan. Saham Samsung terjerembab 7 persen menuju level terendahnya dalam dua bulan lantaran beragam insiden yang menimpa produk barunya, Galaxy Note 7.

Samsung terpaksa harus menarik produk ponsel teranyar tersebut. Pasalnya, beberapa ponsel Galaxy Note 7 terbakar lantaran masalah pada sel baterai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com