Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pacu Ekonomi Desa dan UMKM

Kompas.com - 23/09/2016, 20:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah gencar membangun ekonomi kerakyatan melalui desa-desa baik perbatasan maupun desa tertinggal.

Hal ini dilakukan untuk memperkecil kesenjangan antar daerah di Indonesia serta pemerataan ekonomi.

Atas hal tersebut, Menteri Koperasi (Menkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga dan Menteri Desa (Mendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo melakukan kerja sama dalam pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan di Desa Kalikajar Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (23/9/2016).

Menkop menjelaskan, ada beberapa program yang tengah gencar dilakukan pihaknya, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), reformasi koperasi, hingga pemberian hak cipta pada produk-produk UKM kualitas ekspor.

"Potensi koperasi dan UKM kita sangat besar apa lagi ditambah KUR," ucapnya. Dia menambahkan, sinergi dua kementerian bertujuan untuk memberdayakan koperasi dan UKM serta mensejahterakan masyarakat desa.

Sementara itu, Mendes mengatakan, pemilihan kabupaten Wonosobo sebagai proyek percontohan sinergi antar kementerian sudah melalui kajian yang matang.

"Seperti yang diprogramkan pemerintah saat ini, nawacita Presiden mencanangkan pembangunan dari desa-desa tertinggal dan wilayah pinggiran," ungkapnya.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyambut baik program sinergi yang dilakukan dua Kementerian di wilayahnya.

"Pemda dan masyarakat di Wonosobo berharap banyak kepada dua kementerian ini dalam upaya pembangunan ekonomi Kabupaten Wonosobo," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI Ungkap Alasan Asing Ramai-ramai Cabut dari Indonesia

BEI Ungkap Alasan Asing Ramai-ramai Cabut dari Indonesia

Whats New
Sari Murni Group Hadirkan Momogi dan Criscito dalam Kemasan Besar di Jakarta Fair 2024

Sari Murni Group Hadirkan Momogi dan Criscito dalam Kemasan Besar di Jakarta Fair 2024

Rilis
Kementan Targetkan Cetak 2 Juta Hektar Lahan Padi Per Tahun

Kementan Targetkan Cetak 2 Juta Hektar Lahan Padi Per Tahun

Whats New
Ini 5 Aturan Dasar Berinvestasi, Investor Baru Wajib Mengerti

Ini 5 Aturan Dasar Berinvestasi, Investor Baru Wajib Mengerti

Work Smart
OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

OJK Belum Terima Permohonan Resmi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Whats New
Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Bank Dunia: Indonesia Punya Banyak Perusahaan Kecil tetapi Kurang Produktif...

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Citi Indonesia Tunjuk Sujanto Su jadi Chief Financial Officer

Whats New
BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com