Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran Konsultan Asing agar Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Berhasil

Kompas.com - 11/10/2016, 15:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PricewaterhouseCoopers (PwC), sebuah lembaga konsultan asing menyampaikan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pembangunan infrastruktur di Indonesia berhasil.

Technical Advisor PwC Indonesia Julian Smith mengatakan, faktor pertama yaitu iklim investasi yang baik dan kedua adalah koordinasi pemerintah yang bagus.

“Ketiga yaitu mengurangi ketergantungan pada BUMN, dan mendorong kemampuan pendanaan dari sektor swasta,” kata Smith di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Adapun faktor keempat yakni, membangun kapasitas dalam persiapan proyek, proses pengadaan serta pengelolaan proyek.

Terakhir, melakukan perbaikan dalam proses pembebasan lahan serta memberikan alokasi anggaran yang lebih besar kepada Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN).

Smith menyampaikan, realisasi belanja infrastruktur 2015 meningkat 51 persen dibandingkan 2014, yaitu dari Rp 139 triliun pada 2014 menjadi Rp 209 triliun pada 2015.

Akan tetapi jika dilihat dari realisasi terhadap target, maka angkanya menurun. Pada 2014, realisasi belanja infrastruktur yang mencapai Rp 139 triliun tersebut mencapai 78 persen dari target belanja infrastruktur yang sebesar Rp 177,9 triliun.

Adapun pada 2015, realisasi belanja infrastruktur yang mencapai Rp 209 triliun, tercatat hanya mencapai 72 persen dari target belanja infrastruktur yang sebesar Rp 290,3 triliun.

“Tingkat realisasi dibandingkan dengan target anggaran infrastruktur turun dari 78 persen pada 2014 menjadi 72 persen pada 2015,” kata Smith.

Menurut Smith, pemerintah harus belajar bahwa tidak seluruh pengeluaran yang sudah dialokasikan langsung bisa digunakan untuk aktivitas konstruksi.

Lebih lanjut Smith menyatakan, alokasi belanja infrastruktur pada 2016 sebesar Rp 317,1 triliun, atau naik sembilan persen dari 2015.

Sampai hari ini pemerintah juga telah mengeluarkan 13 paket kebijakan ekonomi yang berfokus untuk deregulasi investasi dan insentif pajak.

“Infrastruktur menjadi prioritas utama pemerintah Joko Widodo. Namun hambatan-hambatan yang ada tetap harus ditangani oleh pemerintah karena menjadi pertimbangan investor,” kata Smith.

Beberapa hambatan itu antara lain, proyek yang akan ditawarkan belum sepenuhnya transparan, kerangka aturan untuk proyek kadang-kadang tidak pasti, kepastian hukum tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk kontrak imparsial dan objektif, serta kebijakan dan strategi pemerintah yang sering tidak jelas dan berubah dalam waktu singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com