Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Tegaskan Rasio Kredit Bermasalah Masih Terkendali

Kompas.com - 24/10/2016, 15:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga semester pertama 2016, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan dalam kondisi meningkat. Peningkatan rasio NPL ini sejalan dengan perlambatan rasio pertumbuhan kredit.

Meskipun demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi rasio NPL perbankan masih dalam kondisi yang terkendali. Hingga Agustus 2016, rasio NPL gross mencapai 3,22 persen dan net 1,4 persen.

"Pertumbuhan angka NPL itu relatif stabil," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (24/10/2016).

Meskipun dalam kondisi yang masih stabil dan terkendali, imbuh Muliaman, tetapi regulator tetap meminta kepada perbankan agar mengantisipasi dan memitigasi risiko-risiko yang kemungkinan muncul akibat NPL.

Selain itu, Muliaman juga menilai kapasitas bank dalam memitigasi risiko yang muncul. Ia menyatakan, kapasitas perbankan dalam menyerap risiko yang muncul karena kerugian atau shock yang dihadapi cukup kuat.

Hal ini terefleksi dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan yang kini mencapai 23 persen.

"Kapasitas bank dalam menyerap risiko besar sehingga kami melihat 3,22 persen (NPL gross) yang didukung CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) yang dimiliki bank sehingga NPL nett bisa 1,4 persen," ungkap Muliaman.

Muliaman menegaskan, rasio NPL masih dalam kondisi normal. Selain itu, rasio NPL tersebut masih di bawah batas yang ditentukan, yakni maksimal lima persen.

(Baca: Waspada, Puncak NPL Perbankan di Semester II 2016)

Kompas TV Aturan "Gratis Uang Muka" Batal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Whats New
Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Whats New
Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Whats New
Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Whats New
Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Whats New
Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com