Nantinya ucap ia, APBN yang realistis akan tercermin dari postur belanja pemerintah pusat dan daerah.
Program-program yang tercantum merupakan program yang akan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
"Desain dan jumlah tingkat belanja negara digunakan untuk mengurangi tekanan yang berasal dari luar dan pada saat yang sama memperbaiki fondasi perekonomian Indonesia, termasuk sisi pertumbuhan perekonomian yang berasal dari sektor-sektor yang tidak terkena imbas dari perdagangan global," kata dia.
Berikut rincian asumsi makro 2017 sebelum dibawa ke paripurna DPR:
- Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen
- Tingkat Inflasi 4 persen
- Nilai Tukar Rupiah 13.300 per dollar AS
- Suku Bunga SPN 5,3 persen
- Harga Minyak Mentah 45 per dollar AS
- Lifting Minyak 815.000 bph
- Lifting Gas 1,15 juta bph
Adapun rincian postur APBN 2017 sebagai berikut:
- Defisit 2,41 persen dari PDB atau 330,2 triliun
- Pendapatan Negara Rp 1.750,3 triliun
- Belanja Besar Rp 2.080,5 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.