Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TOBA Kurangi Ketergantungan terhadap Pasar China

Kompas.com - 31/10/2016, 18:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toba Bara Sejahtera Tbk menyampaikan, produksi batubaranya dalam sembilan bulan pertama 2016 mencapai 4,2 juta ton dengan volume penjualan sebesar 4,3 juta ton.

Hingga saat ini, perseroan telah mengamankan hampir 100 persen target volume penjualan 2016.

Selama sembilan bulan pertama 2016, penjualan batubara perseroan ditujukan terutama ke negara-negara seperti Korea (24,5 persen), India (20,8 persen), Thailand (12,8 persen), Malaysia (11,6 persen), dan Taiwan (8,3 persen).

Direktur Toba Bara Arthur Simatupang mengatakan, saat ini perseroan memang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pasar China.

“Dan kelihatannya mereka (China) fokus pada penggunaan batubara domestik lagi dan mengurangi impor,” kata dia ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Selain itu, dari sisi sumber energi, China saat ini pun berusaha mengurangi ketergantungan terhadap batubara.

Oleh karena itu, kata dia, perseroan harus mengambil langkah antisipatif melalui diversifikasi pasar tujuan ekspor.

Emiten berkode TOBA itu telah mengalihkan fokus tujuan ekspor dari China ke negara-negara lain yang dianggap memiliki permintaan cukup stabil terhadap komoditas batubara.

Beberapa negara yang dinilai memiliki permintaan cukup stabil yakni Korea, India, dan Taiwan.

Berdasarkan laporan kinerja keuangan Toba Bara, posisi China sebagai tujuan utama berakhir pada 2014 lalu. Pada saat itu pangsa pasar China mencapai 33 persen dari total volume penjualan.

Namun, pada 2015 posisi negeri tirai bambu itu telah digeser oleh Korea, dengan pangsa pasar mencapai 32 persen. Sementara China hanya sembilan persen dari total volume penjualan 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekspor Rumput Laut Olahan Baru 33,39 Persen, Kemenperin: Industri Harus Adaptif

Ekspor Rumput Laut Olahan Baru 33,39 Persen, Kemenperin: Industri Harus Adaptif

Whats New
Gairahkan Kreativitas Anak Bangsa, Bank Mandiri Gelar Gala Fashion Night: Wanita Indonesia Mandiri

Gairahkan Kreativitas Anak Bangsa, Bank Mandiri Gelar Gala Fashion Night: Wanita Indonesia Mandiri

Whats New
Sri Mulyani, Airlangga, dan Tim Prabowo Tampil Bersama, Chatib Basri: Berikan Kejelasan Kepada Pasar

Sri Mulyani, Airlangga, dan Tim Prabowo Tampil Bersama, Chatib Basri: Berikan Kejelasan Kepada Pasar

Whats New
Wanti-wanti IMF Terhadap APBN Pemerintahan Baru

Wanti-wanti IMF Terhadap APBN Pemerintahan Baru

Whats New
Harga Emas di Pegadaian 25 Juni 2024

Harga Emas di Pegadaian 25 Juni 2024

Spend Smart
Rupiah Menguat, Simak Kurs Dollar AS di BCA hingga BNI

Rupiah Menguat, Simak Kurs Dollar AS di BCA hingga BNI

Whats New
IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Lanjut Menguat

IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Lanjut Menguat

Whats New
Naik Rp 8.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Terbaru Selasa 25 Juni 2024,

Naik Rp 8.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Terbaru Selasa 25 Juni 2024,

Spend Smart
Bahan Pokok Selasa 25 Juni 2024: Harga Telur Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Selasa 25 Juni 2024: Harga Telur Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Lowongan Kerja PNM Grup, Terbuka untuk 'Fresh Graduate'

Lowongan Kerja PNM Grup, Terbuka untuk "Fresh Graduate"

Work Smart
IHSG Masih 'Sideways', Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Masih "Sideways", Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran 5,1 Persen

Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran 5,1 Persen

Whats New
Pajak untuk Subsidi Pendidikan dan Kesehatan

Pajak untuk Subsidi Pendidikan dan Kesehatan

Whats New
Wall Street Mayoritas Merah, Dow Jones Malah Melaju 260 Poin

Wall Street Mayoritas Merah, Dow Jones Malah Melaju 260 Poin

Whats New
Kala Sri Mulyani, Airlangga, dan Tim Prabowo Tampil Bersama Jawab Kekhawatiran Investor

Kala Sri Mulyani, Airlangga, dan Tim Prabowo Tampil Bersama Jawab Kekhawatiran Investor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com