Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Duterte Bikin Perusahaan-perusahaan AS Takut, Kenapa?

Kompas.com - 14/11/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Tanda-tanda ketidaksenangan investor atas sikap Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang melawan AS mulai merambat ke kalangan bisnis AS. Mereka mulai menunda maupun menarik investasi mereka di Filipina.

"Permasalahannya adalah kami kehilangan momentum. Investasi ditahan dan pemesanan dibatalkan. Semoga ini tidak sampai pada titik di mana mereka menutup (bisnis)," ujar Dan Lachica, kepala Semiconductor and Electronics Industries in the Philippines, Inc (SEIPI) seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (14/11/2016).

Sebelumnya, sikap Duterte juga menyebabkan penurunan pada pasar saham dan nilai tukar. Dikhawatirkan, "serangan" bertubi-tubi yang dilancarkan Duterte kepada AS sejak September 2016 lalu akhirnya menyebabkan pengaruh menyakitkan terhadap investasi langsung.

Kekhawatiran SEIPI, organisasi perusahaan elektronik lokal maupun asing terbesar di Filipina senada seperti apa yang dinyatakan Kamar Dagang Amerika.

Perkumpulan dunia usaha tersebut telah memperingatkan bahwa presiden baru Filipina yang berasal dari Davao City tersebut menciptakan kekhawatiran dan kesulitan.

"Kami meminta adanya audiensi dengan Presiden, sehingga beliau bisa mendengar kekhawatiran direktur-direktur utama industri ini," ungkap Lachica.

Lachica enggan menyebutkan perusahaan-perusahaan yang menghentikan investasi mereka. Sebagai informasi, Texas Instruments Inc. dan Moog Inc. merupakan beberapa perusahaan elektronik asal AS yang memiliki pabrik di Filipina.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan Ramon Lopez menyatakan pernyataan Duterte bukan anti AS, namun anti interferensi AS.

"Beliau mempromosikan dan melindungi investor, serta mempromosikan ekspor," tutur Lopez.

Adapun Menteri Keuangan Carlos Dominguez menyatakan tidak ada perusahaan AS yang meninggalkan AS.

Dominguez pun memastikan kepada eksekutif-eksekutif bisnis top AS bahwa hubungan ekonomi antara Filipina dan AS akan tetap terjalin apapun yang terjadi.

Industri elektronik menyumbang hampir separuh ekspor Filipina, yang tumbuh pada September 2016 lalu setelah lesu selama 17 bulan.

Ekspor barang elektronik dan semikondutor tumbuh 0,7 persen per September 2016 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kompas TV Jokowi: Presiden Filipina Setuju Mary Jane Dieksekusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta

Whats New
2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

2 Cara Mengatasi Lupa PIN ATM BRI Tanpa ke Bank Antiribet

Spend Smart
BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com