Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Batal ke Australia, dari Target 4 MOU Hanya 1 yang Diteken

Kompas.com - 17/11/2016, 16:03 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan rencana kunjungannya ke Australia. Pembatalan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi terkini di dalam negeri.

Meski demikian, walaupun Presiden gagal menyambangi Autralia, namun Hubungan kedua negara saat ini sedang berada pada kondisi yang sangat baik.

"Meskipun Presiden menunda dulu kunjungan ke Australia, tetapi Presiden mengutus Mendag dan saya untuk meneruskan perencanaan dagang antara Australi dan Indonesia," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Mantan Menteri Perdagangan ini menuturkan, setelah pertemuannya dengan beberapa delegasi di Australia, dari target empat memorandum of understanding (MOU) dihasilkan satu MOU di sektor pertambangan.

"Tadinya mau ada beberapa MOU saat kunjungan Presiden ke Australia, tetapi akhirnya dengan kunjungan ditunda hanya satu yang ditandatangani yakni Newcrest Mining Ltd dengan aneka tambang (Antam) dibidang pertambangan emas," ucap Lembong.

Menurut Lembong, minat investasi Australia ke Indonesia masih sangat besar. Mengingat, meski Indonesia dan Australia secara letak geografis berdekatan, namun nilai investasi Australia masih sangat kecil di Indonesia.

"Mereka (Australia) masih terus mencari mitra baru, meskipun kita sebelah-sebelahan tetapi nilai investasi Australia ke kita terbilang masih kecil sekali. Kita melihat itu," terangnya.

Bahkan Lembong pun merasa optimis, bahwa Australia dalam waktu dekat ini akan meningkatkan investasinya di beberapa sektor.

"Saya berani taruhan pada bulan-bulan kedepan akan ada MOU-MOU lainnya, ada 4 atau 5. Poin-poinnya tunggu sampai kunjungan yang resminya," pungkas Lembong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com