Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teddy Oetomo

Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia 

Bagaimana Gejolak Rupiah di Mata Dunia?

Kompas.com - 12/01/2017, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Sehingga, pada saat Dollar Amerika menguat terhadap mata uang dunia, Rupiah seyogyanya perlu melemah terhadap Dollar Amerika.

Apabila Rupiah tidak melemah terhadap Dollar Amerika di saat Dollar Amerika menguat terhadap mata uang dunia, maka Rupiah akan menguat terhadap mata uang dunia.

Hal ini dapat manjadi ancaman terhadap ekspor Indonesia ke negara lain selain Amerika akan menjadi kurang kompetitif.

Penguatan Dollar AS

Penguatan Dolar Amerika sendiri lebih dikarenakan oleh perkembangan yang terjadi di Negara Paman Sam tersebut, bukan oleh perkembangan yang terjadi di Indonesia.

Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden memicu spekulasi bahwa di tahun 2017, Amerika akan meningkatkan pengeluaran pemerintah yang kemudian akan meningkatkan ekpektasi terhadap inflasi.

Dengan demikian, investor dunia berpendapat bahwa bank sentral Amerika, Federal Reserve, mungkin akan mengambil kebijakan untuk meningkatkan suku bunga negara tersebut yang berimbas pada penguatan Dolar Amerika terhadap mata uang dunia.

Namun, apabila ternyata pada akhirnya ekspektasi tersebut tidak tercapai, bukan tidak mungkin bahwa pada 2017 kita melihat pelemahan Dolar Amerika terhadap mata uang dunia.

Bagaimana Peran BI vs Volatilitas Rupiah?

Yang menjadi tantangan bagi Indonesia saat ini, dan tentunya Bank Indonesia, adalah keperluan untuk menjaga stabilitas dan mengurangi volatilitas Rupiah.

Di saat terjadinya penguatan Dolar Amerika terhadap mata uang dunia, sudah sepantasnya Rupiah melemah terhadap Dollar Amerika, begitu pula sebaliknya.

Namun, yang menjadi tugas bagi Bank Indonesia adalah bagaimana mengurangi gejolak dari Rupiah supaya tidak berimbas secara negatif terhadap perekonomian Indonesia.

Apabila kita cermati langkah yang diambil Bank Indonesia pada beberapa saat terakhir, sebenarnya harus diakui bahwa Bank Indonesia secara relatif telah berhasil mengurangi gejolak berlebih dari Rupiah sendiri.

Memang apabila kita cermati lebih dalam, risiko yang menghantui Rupiah saat ini mungkin jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2013 di saat pertama kali Federal Reserve mencanangkan untuk mengurangi stimulus.

Di tahun 2013, atau sering dikenal dengan nama Fed Tantrum, Indonesia memiliki cadangan devisa yang jauh lebih rendah dibandingkan saat ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:



Terkini Lainnya

Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Whats New
BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

Whats New
BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

Whats New
Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Whats New
AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

Whats New
InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

Whats New
Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Work Smart
Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Whats New
Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Whats New
Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Whats New
Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Whats New
Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Whats New
Sistem Imigrasi Alami Gangguan, Penerbangan Garuda Indonesia Terdampak

Sistem Imigrasi Alami Gangguan, Penerbangan Garuda Indonesia Terdampak

Whats New
Dorong Ekspor Nonmigas, Mendag Lepas 8 Kontainer Baja Lapis Tata Metal ke 3 Negara

Dorong Ekspor Nonmigas, Mendag Lepas 8 Kontainer Baja Lapis Tata Metal ke 3 Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com