Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Inflasi Tinggi, Pemerintah Harus Waspadai Gejolak Harga Pangan

Kompas.com - 08/02/2017, 18:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai ancaman inflasi akan tinggi pada 2017 bila pemerintah tidak mampu mengendalikannya.

Ada sejumlah hal krusial yang dinilai patut untuk diwaspadai pemerintah. Namun yang paling penting adalah gejolak harga pangan sepanjang tahun.

(Baca: BPS: Tantangan Inflasi Berat pada 2017)

"Saya kira Presiden harus evaluasi kementerian yang terkait dengan pangan ini," ujar Enny kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (7/1/2017).

Menurutnya, antar-kementerian harus menggunakan data yang sama sehingga upaya mengendalikan laju inflasi terutama dari pangan bisa berjalan efektif. Jangan sampai gejolak harga pangan dibiarkan sehingga tidak bisa terkendali.

Selain harga pangan, pemerintah juga harus mencermati kecenderungan harga minyak mentah dunia yang naik pasca-keputusan OPEC memangkas produksi 1,2 juta barrel per hari.

Respons pemerintah menindaklanjuti kenaikkan harga minyak dunia sangat penting. Sebab bila memutuskan untuk menaikan harga BBM, maka inflasi dipastikan terdorong naik.

Sebelumya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga menilai, pemerintah memiliki tugas berat menjaga inflasi pada tahun ini. Sebab, sejumlah harga yang diatur oleh pemerintah (administered price) sudah terlanjur dinaikkan.

"Saya sebut tantangan inflasi 2017 berat," ujar Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Sepanjang Januari 2017, tingkat inflasi mencapai 0,97 persen. Padahal, sepanjang Desember 2016 lalu, tingkat inflasi hanya sebesar 0,42 persen.

Inflasi Januari 2017 didorong oleh kenaikan pengeluaran di sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 2,35 persen.

Penyumbang terbesar inflasi adalah kenaikan biaya surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang memiliki andil 0,23 persen, tarif pulsa 0,14 persen, dan harga BBM 0,08 persen.

Sektor lain yang ikut mengerek inflasi Januari adalah kenaikan pengeluaran di sektor perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,09 persen.

Meski begitu, BPS masih memiliki kepercayaan bahwa pemerintah mampu mengendalikan tingkat inflasi 2017. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dinilai memiliki langkah strategis pengendalian inflasi.

Kompas TV BPS: Cabai Bisa Sumbang Inflasi Januari 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com