Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Naik Turun Laba Bank-bank Pelat Merah pada 2016

Kompas.com - 21/02/2017, 15:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat bank milik negara, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah melaporkan kinerja keuangannya untuk keseluruhan tahun 2016.

Meski menghadapi kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan pada tahun lalu, keempat bank masih bisa meraup laba.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat laba bersih Rp 11,34 triliun, tumbuh 25,1 persen dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 9,07 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto menyebut, pertumbuhan laba pada tahun 2016 ditopang pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 17,4 persen.

“Sepanjang 2016, BNI memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 29,99 triliun atau naik 17,4 persen dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 25,56 triliun,” ujar Suprajarto.

Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 2,4 persen untuk tahun 2016 menjadi Rp 25,8 triliun.

Adapun pada tahun sebelumnya, laba bersih BRI mencapai Rp 25,2 triliun. Direktur Utama BRI Asmawi Syam menuturkan, BRI konsisten mencatat pertumbuhan positif selama 12 tahun dan merupakan bank pencetak laba terbesar di Indonesia.

“BRI konsisten tumbuh positif dan tidak pernah mengalami penurunan. Laba BRI terus menempati posisi tertinggi,” tutur Asmawi. Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan, laba bersih tumbuh 41,49 persen menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2016.

Pada tahun 2015 lalu, laba BTN tercatat sebesar Rp 1,85 triliun. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, pertumbuhan laba didorong kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan yang berada di atas rata-rata industri.

Pendapatan bunga bersih tumbuh 20,17 persen secara tahunan menjadi Rp 8,25 triliun.

“Kami optimistis, BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif tersebut pada tahun ini,” kata Maryono.

Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan kinerja laba bersih yang kurang menggembirakan pada tahun 2016.

Bank Mandiri mencatatkan laba bersih turun 32,1 persen secara tahunan menjadi Rp 13,8 triliun pada tahun 2016, dibandingkan Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Laba sebelum pencadangan (PPOP) Bank Mandiri mencapai Rp 43,3 triliun pada akhir tahun 2016.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, penurunan laba bersih sejalan dengan peningkatan alokasi provisi atau pencadangan menjadi Rp 24,6 triliun pada akhir tahun 2016 dari sebelumnya Rp 12 triliun pada 2015.

“Untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, kami juga perlu mengantisipasi berbagai risiko usaha yang ada,” ujar Kartika.

Andalan pertumbuhan

Keempat bank BUMN tetap optimistis, kinerja akan lebih baik pada tahun 2017. Kredit diharapkan tumbuh lebih baik pada tahun 2017 sejalan dengan perbaikan kondisi perekonomian.

BTN, misalnya, optimistis bahwa segmen KPR masih cemerlang pada tahun 2017, sejalan dengan permintaan yang urung surut.

Sementara itu, BNI masih memandang bahwa kredit di sektor infrastruktur masih menjadi fokus perseroan. BRI pun tetap membidik segmen UMKM sebagai motor pertumbuhan kinerja.

Bank Mandiri pun membidik kredit infrastruktur sebagai penggerak kinerja pada tahun 2017, sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia dalam berbagai proyek infrastruktur.

Selain itu, bank-bank BUMN juga mengoptimalkan digitalisasi layanan perbankan mereka. Direktur BTN Sis Apik Wijayanto menuturkan, sejalan dengan era digital, maka aplikasi kanal elektronik tidak bisa dihindari.

”Pada tahun 2015, transaksi di teller 24 persen dan e-channel 76 persen. Pada 2016, transaksi di teller tinggal 21 persen dan e-channel 79 persen,” kata Sis.

BTN pun menyatakan terus memperbaiki layanan digital guna memacu penyaluran KPR dan merebut dana murah.

“Salah satunya dengan menambah gerai dan outlet digital,” kata Maryono.

Kompas TV Bijak Mengajukan Kredit Perbankan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com