Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Kaya Sumber Alam, Kaltara Berpeluang Jadi Lahan Investasi

Kompas.com - 08/03/2017, 22:28 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, baik sumber energi fosil maupun energi terbarukan. Kekayaan itu pun menjadikan provinsi termuda di Indonesia berpeluang jadi tempat berinvestasi.

“Saya melihat daerah perbatasan seperti Kaltara memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Untuk mendukung peluang ini, dibutuhkan kerja sama yang sinergis antar daerah,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong dalam acara Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Kaltara memiliki potensi batu bara, emas, minyak, dan gas dalam jumlah besar. Tambang emasnya menghasilkan lebih kurang 2 juta ton emas setiap tahun. Lebih lanjut, Kaltara juga sangat kaya akan sumber energi air yang bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Menurut Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, di sana ada 20 sungai yang bisa dimanfaatkan. Antara lain, Sungai Kayan, Bahau, Mentarang, Sembakung, dan Malinau.

“Kalau semua sungai tersebut dimanfaatkan, listrik yang dihasilkan dapat mencapai 20.000 megawatt,” ujar Irianto.

Saat ini, kata Irianto, beberapa sungai di antaranya telah dilirik oleh investor dari perusahaan swasta untuk pembangunan PLTA. PT. Kayan Hidro Energi, misalnya sudah menyyiapkanSungai Kayan untuk membuat PLTA berkapasitas 9.000 megawatt.

Hingga saat ini, perusahaan tersebut sudah sampai pada proses pengurusan izin lingkungan.

“Nilai investasinya sangat besar. Satu megawatt itu harganya 3 juta dollar AS. Jadi 9.000 megawatt bisa dihargai hingga 27 milyar dollar AS atau sekitar Rp 360 triliun,” ucap Irianto.

Irianto melanjutkan bahwa sungai yang berada di Kabupaten Nunukan dan Malinau juga sudah mendapat investor, yakni PT. Kalimantan Electric City. Perusahaan ini membeli lebih kurang 3.000 megawatt.

Sedangkan Sungai Sembakung sudah menjadi investasi PT. Hannergi Indonesia yang sedang mengurus izin lokasi dengan Bupati Nunukan.

“Untuk sungai-sungai lainnya harus diteliti kelayakannya terlebih dahulu oleh para calon investor. Sejauh ini, investor dari Korea telah menyatakan minatnya untuk melakukan studi dan berdiskusi lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah (Pemda),” imbuh Irianto lagi.

Selanjutnya, jika PLTA tersebut sudah jadi, listrik akan diarahkan untuk kawasan industri yang telah dipetakan oleh Pemda.

“Kawasan yang (sudah) kami petakan di tata ruang mencapai 15.000 hektare, tahap pertama 3.000 hektare. Sudah ada master plan dan uji kelayakannya, kami sedang mengurus analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL),” kata Irianto.

Memudahkan investor

Dalam upaya menarik banyak investor untuk menanamkan modal, Irianto juga sudah menyusun beberapa rencana. Langkah pertama, adalah mempermudah perizinan.

“Sedang disiapkan kebijakan penyederhanaan pengurusan perizinan lewat revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara,” ujarnya.

Cahyu Cantika Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie saat memberi sambutan dalam acara Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu (8/3/2017)

Dalam waktu, kata dia, revisi peraturan diharapkan sudah selesai. Agar semakin mudah, pihak pemerintah provinsi (Pemprov) juga sudah menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan termasuk melakukan survei awal di beberapa lokasi.

Namun, Irianto meyakini, tanpa adanya dukungan pola kerja birokrat yang berorientasi kerja, investor enggan menanamkan modalnya. Karena itu, dia berupaya melakukan perubahan kinerja birokrasi di tingkat Pemprov dan Pemerintah Kabupaten atau Kota.

“Kami beserta Bupati atau Wali Kota harus menyeleraskan pemahaman bagaimana investasi benar-benar menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan diuntungkan karena kesempatan kerja sangat terbuka lebar,” ucap Irianto.

Bila hal itu tercapai, daerah akan sejahtera dan infrastruktur terbangun memadai, Untuk mewujudkannya, kini Anggaran Pembangunan Daerah (APBD) juga sudah dipakai untuk memperbaiki akses jalan menuju lokasi sungai yang berada di kawasan hutan.

“Upaya ini dilakukan untuk memudahkan calon investor yang ingin meninjau lokasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Irianto juga menjelaskan sejumlah rencana strategis menyangkut pengembangan sarana dan infrastruktur. Rencana besarnya, Bandara Juwata Tarakan sebagai pintu gerbang Kaltara. Selanjutnya ada pula pembukaan pelabuhan laut internasional, dan pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bulungan dengan Kota Tarakan.

Rencana lainnya, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kota Baru Mandiri (KBM), pembuatan peta potensi SDA dan pariwisata, serta pendirian Taman Nasional Kayan Mentaran (TNKM).

Irianto mengharapkan rencana-rencana tersebut dapat menarik banyak investor, baik lokal maupun internasional, khususnya untuk industri padat energi.

"Untuk itu, kegiatan promosi pun akan terus dilakukan selama beberapa tahun ke depan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com