JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 dapat lebih baik. Akan tetapi, proyeksi tersebut cenderung masih datar alias flat kalau dibandingkan dengan capaian pada kuartal IV 2016.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, secara umum siklus ekonomi pada kuartal I akan cenderung lebih lunak, sementara pada kuartal II akan mulai terakselerasi. Kemudian, pada kuartal III akan lebih kegiatan ekonomi akan lebih kencang dibandingkan kuartal II.
"Capex (capital expenditure/belanja modal) apakah capex pemerintah atau korporasi itu biasanya belum dimulai. Jadi, siklus ekonomi kita memang biasanya kuartal I lebih soft dibandingkan kuartal II," kata Mirza di kantornya di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Secara umum bank sentral memandang pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 akan baik. Akan tetapi, pertumbuhan yang baik itu tidak terjadi secara signifikan.
Menurut Mirza, pada kuartal IV 2016 pemerintah cenderung menahan penyerapan anggaran. Hal ini sejalan dengan upaya menangkal agar defisit anggaran tidak melebar.
"Sekarang di kuartal I mulai kembali normal," jelas Mirza.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, bank sentral menyatakan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal I 2017 dibandingkan kuartal sebelumnya diperkirakan tumbuh relatif tetap kuat.
Ini didorong investasi yang meningkat, konsumsi yang masih tinggi dan kinerja ekspor yang membaik. Investasi nonbangunan diperkirakan akan terus membaik tercermin dari berlanjutnya penjualan alat berat yang meningkat, serta penjualan semen yang mulai tumbuh positif.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap tinggi sebagaimana terindikasi dari penjualan ritel yang tumbuh stabil dan ekspektasi konsumen yang positif.
Sementara itu, kontribusi pemerintah terhadap konsumsi dan investasi cenderung membaik. Dari sisi eksternal, kinerja ekspor juga diperkirakan tetap meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas.
"Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2017, perekonomian Indonesia diperkirakan dapat tumbuh pada kisaran 5 sampai 5,4 persen secara tahunan (yoy)," tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.