Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salak Indonesia Tembus Pasar Selandia Baru

Kompas.com - 23/03/2017, 22:25 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salak Indonesia berhasil menembus ketatnya standar produk yang diterapkan Selandia Baru. Dengan hasil itu, buah asli Indonesia itu sudah bisa masuk pasar negara penghasil buah kiwi tersebut.

Keberhasilan salak Indonesia memenuhi standar produk impor Selandia Baru tidak lepas dari peran Badan Karantina Pertanian melakukan negosiasi untuk memenuhi persyaratan Import Health Standard (IHS) New Zealand.

"Keberhasilan Salak Indonesia menembus pasar New Zealand merupakan pencapaian penting," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Selama ini New Zealand dikenal sebagai negara yang memiliki standard phytosanitary tinggi. Akibatnya, tak mudah produk pertanian dari negara lain masuk ke Selandia Baru. Sebab, negara pengekspor harus memastikan produknya memenuhi IHS. Setelah memenuhi syarat, Phytosanitary Certificate (PC) akan diterbitkan.

Banun berharap keberhasilan salak memenuhi IHS bisa membuat buah asli Indonesia itu menembus pasar Selandia Baru. Begitu juga dengan produk-produk pertanian lainnya.

Hingga saat ini, salak Indonesia telah menembus 29 negara di dunia tanpa mengalami hambatan. Negara terbesar pengimpor salak Indonesia yakni China, Kamboja, Saudi Arabia, Singapura dan Belanda.

Tahun lalu, ekspor salak Indonesia mencapai 790.888 kg, naik 4,24 persen dibandingkan ekspor salak pada 2015 sebesar 758.656,03 kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com