Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan "Earth Hour" 2017 di Tambang Batu Bara Kalimantan Selatan

Kompas.com - 26/03/2017, 06:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan kampanye "Earth Hour" selalu ditandai dengan pemadaman aliran listrik secara sukarela baik masyarakat umum, pemerintahan, hingga perusahaan selama 60 menit.

Earth Hour merupakan sebuah kampanye tahunan yang digagas oleh World Wild Foundation (WWF), dengan mengajak seluruh kalangan untuk menghemat energi sebagai bagian dari mengurangi efek perubahan iklim atau yang biasa disebut pemanasan global.

Salah satu perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yakni PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) dan anak usahanya PT Tunas Inti Abadi (TIA) ikut turut meramaikan acara Earth Hour 2017.

Wakil Kepala Teknik Tambang PT Tunas Inti Abadi (TIA) Irfan Tri Yunanto mengatakan, peringatan Earth Hour yang dilaksanakan dilokasi operasi perusahaan merupakan cara perusahaan mengajak seluruh karyawan untuk menghargai lingkungan.

"Pada malam ini memperingati Earth Hour, jadi kita harus menghargai bumi yang telah kita tempati, dan kita patut menjaga demi generasi mendatang," ujarnya saat perayaan Earth Hour 2017, di lokasi tambang batu bara PT Tunas Inti Abadi (TIA), Kalimantan Selatan, Sabtu (25/3/2017).

Tepat pukul 20.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA) generator listrik utama perusahaan dimatikan, empat lokasi seperti asrama karyawan, kantin karyawan, perkantoran, hingga pelabuhan gelap gulita, tak ada aktivitas signifikan.

Terpusat di lapangan olah raga asrama karyawan PT TIA, puluhan karyawan mengikuti acara peringatan Earth Hour, lilin yang diatur membentuk angka 60+ dan cahaya-cahaya hiasan glow in the dark menjadi pemadangan ditengah gelap gulitanya area perusahaan.

Irfan menegaskan, pengurangan penggunaan aliran listrik dalam Earth Hour kali ini adalah untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari hasil pembakaran solar pada generator listrik. Namun, dirinya tak menjelaskan lebih lanjut terkait berapa besaran penurunan aliran listrik akibat peringatan Earth Hour tersebut.

"Ini kami lakukan untuk mengurangi emisi karbon, kami juga harus pengehematan energi dan sesuai dengan kebijakan (perusahaan), dalam melalukan penghematan energi," jelasnya.

Menurutnya, kepedulian akan lingkungan terutama penghematan energi listrik harus terus ditingkatkan, sebab, ancaman pemanasan global semakin terasa dengn meningkatnya suhu bumi beberapa tahun terakhir.

"Saat ini sudah susah melihat embun di pagi hari, kalau dahulu mudah menemukan embun di pagi hari, ini karena bumi suhunya meningkat atau disebut pemanasan global, dengan kegiatan ini harus menghemat energi untuk generasi mendatang," pungkasnya.

Sebagai informasi, PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) melalui anak usahanya PT Tunas Inti Abadi (TIA) memiliki konsesi tambang di Kalimantan Selatan dengan area seluas 3.085 hektar dan diperkirakan memiliki 52 juta metrik ton cadangan batu bara dan 106 juta metrik ton sumber daya batu bara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com