Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Nasabah juga Mendorong Timbulnya Kecurangan

Kompas.com - 02/04/2017, 10:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu salah satu bank pelat merah mengalami fraud atau tindak kecurangan, yairu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sebanyak Rp 258 miliar dana nasabah dibobol.

Sejauh ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengirimkan tim untuk menangani permasalahan ini lebih lanjut. Tak hanya itu, BTN pun dilarang untuk pembukaan semua jenis rekening baru, baik tabungan, giro maupun deposito di seluruh kantor kas.

Lemahnya pengawasan disinyalir menjadi celah munculnya tindak kecurangan. Namun, menurut Direktur Pengawasan Bank II OJK Anung Herlianto, perilaku nasabah yang tidak mau repot juga turut memperlebar celah tersebut.

"Kelemahan diperparah dengan, orang yang punya duit itu selalu tidak ingin datang, repot-repot melakukan administrasi. Mereka itu minta pihak bank yang datang," kata Anung dalam seminar Industri Keuangan Non-Bank OJK di Bogor, akhir pekan ini.

Menurut Anung, dengan melihat perilaku nasabah seperti ini, seharusnya pihak bank bisa meningkatkan kontrol internal terhadap karyawannya. Dengan begitu, kejadian fraud pun bisa diminimalisasi.

Tak spesifik merujuk pada kasus BTN, Anung mengungkapkan memang kecurangan yang menimbulkan kerugian ini umumnya melibatkan orang dalam bank bersangkutan.

"Kasus pembobolan itu 90-93 persen selalu melibatkan orang dalam dan atau nasabah," kata Anung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com