Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Kampanye Makan Ikan Agar Lebih Gencar Disosialisasikan

Kompas.com - 08/06/2017, 09:40 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk lebih gencar mengkampanyekan makan ikan sebagai salah satu asupan protein masyarakat selain daging sapi.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan, saat ini daging sapi masih menjadi pilihan utama sebagai salah satu pemenuhan protein hewani, namun dengan perkembangan yang ada Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi nasional.

"Daging itu sebetulnya nomor dua dulu, kampanye makan ikan, kampanye makan ikan hanya seremonial saja, ini tugas Kementerian Kelautan Perikanan (tingkatkan konsumsi ikan)," ujar Herman di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Herman menambahkan, Kementerian Perikanan Kelautan sebaiknya terus melakukan kampanye makan ikan kepada masyarakat dibandingkan melarang nelayan untuk berlayar.

"Jadi tugasnya jangan melarang terus nelayan melaut, melarang cantrang, melarang lobster, coba menggerakkan bagaimana sektor yang lebih riil dan bisa menggantikan konsumsi masyarakat ketergantungan terhadap daging sapi," tegas Herman.

Herman mengatakan, salah satu yang bisa ditempuh adalah mengajak masyarakat untuk langsung melakukan budidaya ikan dengan memberikan bibit-bibit unggul.

"Bibit-bibit ikan dibagikan kepada masyarakat, kemudian masyarakat berbudidaya, mereka juga senang jadi ini harus dirubah jangan sampai kecenderungan terhadap konsumen daging ini tidak distop," jelasnya.

Menurutnya, ketergantungan masyarakat akan daging sapi perlu diubah, agar setiap tahunnya pemerintah tidak pusing memenuhi kebutuhan daging sapi yang sepenuhnya belum mampu dipenuhi secara mandiri.

Hal itu ditambah sering terjadinya fluktuasi daging sapi di Indonesia. Badan pangan dunia FAO menyebutkan Indonesia merupakan negara berperingkat kelima konsumsi ikan di negara ASEAN.

Tercatat konsumsi ikan Indonesia sebesar 32,24 kilogram per kapita per tahun, berada di peringkat kelima setelah Malaysia sebesar 58,1 kilogram per kapita per tahun,  Myanmar sebanyak 55 kilogram per kapita per tahun, Vietnam sebanyak 33,20 kilogram per kapita per tahun dan Filipina sebesar 32,70 kilogram per kapita per tahun.

(Baca: Susi: Ayo Makan Ikan...)

Kompas TV Di Pasar Indralaya, Ogan Ilir, harga daging sapi bukannya turun, malah naik Rp 10 Ribu dalam seminggu terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Diskusi di Acara Musik, BRI Insurance Rangkul Komunitas Lari untuk Tingkatkan Kesadaran Berasuransi

Gelar Diskusi di Acara Musik, BRI Insurance Rangkul Komunitas Lari untuk Tingkatkan Kesadaran Berasuransi

Whats New
Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Whats New
Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Whats New
BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

Whats New
BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

Whats New
Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Whats New
AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

Whats New
InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

Whats New
Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Work Smart
Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Whats New
Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Whats New
Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Whats New
Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Whats New
Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com