Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Batalkan Pendaratan di Soekarno-Hatta, Ini Cerita Penumpang

Kompas.com - 19/06/2017, 15:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Garuda Indonesia melakukan manuver go-around dan membatalkan pendaratan karena ada pesawat lain yang masih ada di landasan. Peristiwa itu memicu kekhawatiran penumpang dan mengisahkan bahwa pesawat "hampir tabrakan" pada pada Minggu (18/6/2017) malam.

Hal ini terjadi saat pesawat Sriwijaya Air belum lepas landas dan pesawat Garuda Indonesia sudah bersiap melakukan pendaratan. 

Akhirnya, pesawat Garuda Indonesia membatalkan pendaratan (go-around) yang kemudian kembali melakukan penerbangan. 

Go-around adalah manuver pesawat yang membatalkan pendaratan saat mendekati landasan kemudian menanjak lagi karena suatu sebab. Dalam dunia penerbangan, go-around sering terjadi dan menjadi peristiwa wajar serta menjadi bagian dari standar keamanan penerbangan.

Dalam peristiwa go-around pesawat Garuda GA 425 tersebut, prosedur menghindari bahaya telah berhasil dilakukan berkat sigapnya pilot Garuda yang dipandu petugas Air Traffic Controller (ATC) yang batal mendaratkan pesawat.

(Baca: Garuda Gagal Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Ini Penjelasan AirNav)

Namun, bagaimanakah kisah dari salah seorang penumpang yang ada di pesawat Garuda? Kompas.com berkesempatan berbincang dengan salah satu penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA 425 dengan rute Denpasar-Jakarta , Louisa Tuhatu. 

Louisa adalah salah satu penumpang Garuda Indonesia. Dia menuturkan, penerbangan dari Bali sampai mendekati Bandara Soekarno-Hatta awalnya berjalan mulus tanpa adanya kendala.

Saat itu juga, pilot juga menginformasikan bahwa pesawat telah berada pada posisi pendaratan atau landing posisition

Pesawat turun makin rendah, lampu-lampu bandara sudah terlihat. Mendadak pesawat naik ke atas secara cepat, pesawat bergetar.

"Saya pikir ada gangguan mesin, saya mulai panik. Pesawat kemudian mengarah ke Kepulauan Seribu dan berputar-putar di situ," ujar Louisa kepada Kompas.com, Senin (19/6/2017). 

Setelah pesawat kembali mengudara, tutur Loisa, Pilot langsung menginformasikan bahwa pendararan terpaksa dibatalkan, karena ada pesawat lain di landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta.  

Mendengar informasi tersebut Louisa dan penumpang lain bingung dan bertanya-tanya, kenapa hal ini bisa terjadi. 

"Penumpang semua mengekspresikan keheranan bahwa pesawat disuruh mendarat padahal ada pesawat lain di landasan. Apalagi turis-turis asing yang terbang bersama kami. Saya juga bertanya-tanya, Kok bisa petugas ATC tidak tanggap melihat lalu lintas di bandara? Bagaimana nanti kalau trafik meningkat di saat Lebaran?" tutur dia.

Meski demikian, Louisa mengungkapkan, setelah berputar-putar di udara akhirnya pesawat berhasil mendarat dengan baik di Bandara Soekarno-Hatta.  Dalam hal ini, Loisa berharap kepada para pemangku kepentingan sektor penerbangan agar selalu mengedepankan keselamatan. 

Baca juga: Problem Serius di Balik Pesawat yang Gagal Mendarat di Cengkareng

"Industri penerbangan itu adalah industri yang harus sangat memperhatikan aspek safety, tidak boleh ada toleransi sekecil apapun karena nyawa manusia taruhannya," imbuh dia. 

"Jadi  Bukan terminal cantik yang penting, tapi sistem safety yang paling utama. Peralatan kontrol navigasi yang canggih, tenaga ATC yang handal dan cukup banyak supaya tidak overwork, beri gaji yang pantas. Apalagi menjelang hari raya Lebaran, pasti padat sekali jalur penerbangan," pungkas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com