Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus AS Ini Prediksi Bursa Saham Global Jatuh Dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 04/07/2017, 05:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Mantan anggota Kongres Partai Republik Amerika Serikat (AS), Ron Paul memperingatkan akan terjadinya koreksi besar-besaran pada bursa saham global.

Menurut Paul, rekor Standard and Poor's 500 Index (Indeks S&P) yang terjadi pada 19 Juni lalu di level 2.453,46 tidak sesuai dengan kondisi fundamentalnya.

Kondisi ini yang pada akhirnya akan memicu koreksi hebat, yang tidak bisa terhindarkan.

Asal tahu saja, prediksi Paul setahun lalu terbukti cukup akurat, misalnya kala memprediksi koreksi indeks S&P sebesar 21 persen, sementara Dow Jones naik 24 persen.

Seperti diberitakan CNBC, Senin (3/72017), pria berusia 81 tahun itu menyatakan ekonomi global tidak sekuat seperti apa yang menjadi keyakinan dan konsensus Wall Street.

Kepada CNBC, Paul menyatakan pergerakan indeks dapat berbalik arah dengan sangat drastis, hingga Oktober mendatang.

"Jika kelak pasar saham turun 25 persen dan harga emas naik 50 persen, itu bukan menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk saya," ucap Paul, kepada CNBC.

Dari skenario ini, Paul meramal indeks S&P bakal rontok ke posisi 1.819.

Adapun emas sebagai instrumen save haven, menurut Paul bakal melejit ke posisi 1.867 dollar AS per ons troi.

Hingga Senin pukul 21.36 WIB, harga kontrak emas pengiriman bulan Agustus di Commodity Exchange berada di posisi 1.223,80 dollar AS per ons troi.

"Kebanyakan orang saat ini berfikir bahwa semuanya akan berjalan indah, dan harga saham akan terus naik," ucap pria yang juga ahli medis tersebut.

Paul merupakan politikus yang sangat kritis terhadap kebijakan bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

Dia menyayangkan kebijakan The Fed yang menurutnya terlalu lama mempertahankan suku bunga rendah.

"Ada banyak kesalahan yang dibuat di luar sana, sehingga koreksi hampir bisa dikatakan tidak terbatas," pungkas Paul. (Yuwono Triatmojo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kima Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kima Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

2 Perusahaan Pelayaran Global Nyatakan Tertarik Berkegiatan di Makassar New Port

Whats New
Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK

Whats New
Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah dalam Upaya Menjaga Sumber Air

BrandzView
Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Dorong Inklusivitas Ekonomi Digital dan Tingkatkan Akses e-Commerce di Wilayah Terpencil, Lazada Gandeng Namirah Logistic

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini 26 Juni 2024 di BNI hingga Bank Mandiri

Spend Smart
BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

BEI: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

2 Cara Ganti PIN ATM BNI Tanpa Ribet ke Bank

Spend Smart
KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

KPPU Duga Google Lakukan Pelanggaran, Pemerintah Terus Godok Aturan Antimonopoli

Whats New
Pengguna 'Paylater' di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Pengguna "Paylater" di Indonesia Didominasi Kelompok yang Sudah Menikah

Whats New
Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Berapa Persen Gaji yang Harus Ditabung?

Earn Smart
BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

BCA Mobile Alami Gangguan, Nasabah Tak Bisa Cek Saldo dan Transaksi

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Rabu 26 Juni 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com