Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Akan Jadi "Super Connector" untuk Indonesia dan China

Kompas.com - 18/07/2017, 16:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Hong Kong akan menjadi "super connector" dalam memperkuat kerja sama perekonomian antara China dengan Indonesia.

Tidak hanya dengan Indonesia, Hong Kong juga berperan sebagai "super connector" dalam inisiatif Belt and Road.

Direktur Hong Kong Trade Development Council’s (HKTDC) Jakarta Leung Kwan Ho dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Kembang Goela, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).

Menurut Leung, saat ini Hong Kong telah diberi akses istimewa oleh pemerintah China untuk masuk ke pasar di China.

Seperti diketahui, pemerintah China menerapkan program Belt and Road Initiative untuk mengembangkan arah ekonomi dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Melalui program kerja sama tersebut, investor asal China berpeluang untuk dapat berinvestasi dalam proyek-proyek di Indonesia.

"Pada waktu bersamaan, Hong Kong mempertahankan sistem common law, yakni sebuah sistem yang memberikan tingkat pajak rendah, dan pasar terbuka yang memungkinkan arus bebas barang, layanan, modal, dan pelancong bisnis," kata Leung. 

Dia menjelaskan, Hong Kong memiliki layanan profesional termasuk pembiayaan, logistik, konsultasi, manajemen proyek, profesi hukum, dan lain-lain.

Hong Kong dapat mengarahkan para pebisnis di China dan negara lain untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Begitu pula sebaliknya, Hong Kong dapat mengarahkan pebisnis Indonesia atau negara-negara di ASEAN untuk berinvestasi di China dan Hong Kong.

Adapun salah satu proyek yang menarik minat pengusaha China untuk berinvestasi adalah pengembangan program tol laut.

China dan lndonesia, lanjut dia, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun hubungan yang lebih erat, terutama dalam hal perdagangan maritim antar kedua negara.

"Apalagi Indonesia akan mengembangkan banyak infrastruktur dan akan menarik lebih banyak investasi asing ke dalam negeri. Ini potensi yang besar bagi kerja sama antara China, Hong Kong dan Indonesia," kata Leung.

Adapun salah satu langkah untuk mempromosikan perekonomian antara China, Hong Kong, dan Indonesia, HKTDC dan Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO) akan menyelenggarakan seminar "The Belt and Road Initiative: Connecting China, Hong Kong, and Indonesia" pada Rabu, 26 Juli 2017.

Seminar akan dilaksanakan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Seminar tersebut akan menghadirkan pembicara seperti, Paul Chan Sekretaris Keuangan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR).

Kemudian, Wang Li Ping Penasihat Menteri (Ekonomi dan Komersial) Kedutaan Besar Republik Rakyat China di indonesia, Dino Patti Djalal Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Lalu Thomas Lembong Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nicholas Kwan Direktur Riset HKTDC, dan James Cameron Co-lead Infrastructure and Real Estate Group HSBC di Asia Pasifik.

"Mereka akan berbagi wawasan mendalam mengenai 'Belt and Road Initiative', dan berbagai potensi manfaat ekonomi bagi China, Hong Kong, dan Indonesia," kata Leung.

Kompas TV Hong Kong Rayakan 20 Tahun Kembali ke Tiongkok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com