Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BJ Habibie, Sosok di Balik Pemberian Nama Bank Mandiri

Kompas.com - 12/09/2019, 13:16 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Indonesia mengalami gejolak yang begitu hebat di akhir tahun 1990-an.

Selain turut tersapu gelombang krisis moneter yang melanda dunia, kala itu Indonesia juga dihadapkan pada gejolak kondisi politik yang begitu hebat.

Hingga akhirnya, Soeharto yang kala itu menduduki kursi Presiden lengser dan digantikan oleh penggantinya, Burhanuddin Jusuf Habibie.

Di masa kepemimpinannya yang singkat, BJ Habibie harus menghadapi berbagai masalah pelik yang substansial bagi keberlanjutan bangsa, salah satunya melakukan merger atas empat bank besar dan kini dikenal sebagai Bank Mandiri.

Baca juga: Memahami Rupiah Lewat Pendekatan Aeronautical Habibie

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, BJ Habibie merupakan sosok yang mengusulkan memberi nama bank baru hasil merger sebagai Bank Mandiri.

"Pak Habibie kan jadi Presiden tahun 1998 ya. Bank Mandiri juga menjadi merger 4 bank yang runtuh pada saat krisis yaitu Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara dan Bapindo," ujar Rohan di Badung, Bali, Kamis (13/9/2019).

"4 bank ini mengalami kesulitan waktu itu, kemudian kolaps dan di-bail out oleh pemerintah dengan obligasi waktu itu. Kemudian di-merger menjadi satu bank," imbuhnya.

Ia menyebut, dalam suatu rapat kala itu Habibie diminta untuk memberi nama yang cocok bagi bank baru tersebut.

"Pak Habibie menyebut Mandiri. Itu asal usul nama Bank Mandiri pada saat pertama kali dibentuk. Tahun 1998," cerita dia.

Baca juga: BJ Habibie dan Susi Pudjiastuti, Sosok Paling Dikagumi di Indonesia Versi YouGov

Rohan menjelaskan, dengan diberi nama Bank Mandiri agar keempat bank yang telah dilebur tersebut menjadi bank yang mandiri dan juga mendorong masyarakat untuk bisa menjadi mandiri. Terutama, masyarakat uang memerlukan kredit mikro dan UMKM.

Meninggalnya Presiden ke-3 BJ Habibie di usianya yang ke-83 pada Rabu (11/9/2019) petang memberi duka tersendiri bagi seluruh institusi Bank Mandiri.

"Karena beliau lah yang memberi nama dan beliau lah yang mengawal bank ini untuk menapak 21 tahun yang lalu. Di samping itu Pak Habibie punya jasa yang lain seperti di industri aerodinamika jadi kami pun menyampaikan belasungkawa atas nama Bank Mandiri, semoga beliau amal baiknya diterima Allah," ujar Rohan.

"Peninggalan beliau banyak sekali, banyak hak paten beliau di bidang aerodinamika, semoga itu dapat terus menjadi kenangan bagi kita bank-bank di Indonesia bahwa seorang Habibie ternyata bisa berkiprah di dunia," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Whats New
Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Whats New
Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Whats New
Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Whats New
OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

Whats New
Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Whats New
Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Whats New
Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Whats New
Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Whats New
KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com