Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Keamanan Data dari Serangan Siber, NEC Gandeng Perusahaan TI Amiya

Kompas.com - 13/06/2023, 14:23 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga keamanan data adalah sebuah keharusan untuk menghadapi penipuan dan pencurian data, sebab keamanan dunia maya sekarang menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan agar bisnis berhasil.

Untuk itu, PT NEC Indonesia (NEC Indonesia) sebagai penyedia teknologi informasi dan komunikasi (TIK), hari ini mengumumkan kemitraan dengan Amiya Corporation, perusahaan TI global berbasis dari Jepang, untuk memberikan keamanan data bagi perusahaan dengan sistem manajemen log yang kuat untuk membantu melindungi data dari serangan siber.

Presiden Direktur NEC Indonesia, Joji Yamamoto, mengatakan saat ini kita berada di tengah era yang ditentukan oleh transformasi digital yang cepat di seluruh industri.

"Di dunia yang saling terhubung ini, risiko keamanan muncul dari segala arah karena proses bisnis yang dilakukan secara digital. Menjaga keamanan data adalah sebuah keharusan," kata Yamamoto melalui keterangan pers, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Alami Serangan Siber, Bagaimana Keamanan Data Nasabah BFI Finance?

Dengan kehadiran global yang luas dalam solusi TI, NEC berusaha untuk berkontribusi pada masyarakat yang aman dan terlindungi dengan menekankan pentingnya keamanan dunia maya.

Dalam kerja sama ini, Amiya Corporation menawarkan perangkat lunak keamanan kelas dunia dengan pangsa pasar 70 persen di Jepang selama 16 tahun berturut-turut, menurut riset pasar Deloitte Tohmatsu Mic Research Institute.

Yamamoto melanjutkan, NEC Indonesia dan Amiya Corporation sama-sama bertujuan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terjamin bagi perusahaan bisnis di Indonesia.

Sebagai informasi, PT NEC Indonesia
pertama kali mendirikan kantor perwakilannya di Jakarta pada tahun 1968. Hingga saat ini, PT NEC Indonesia memberikan layanan dan teknologi jaringan telekomunikasi, identifikasi biometrik, solusi-solusi cerdas untuk Bank dan Jasa Keuangan lainnya, Transportasi Umum dan Logistik, Ritel, Manufaktur, serta aplikasi dan infrastruktur pemerintah dan perusahaan bisnis untuk mendukung perjalanan transformasi digital.

Baca juga: Kemenkominfo Tangani 94 Kasus Kebocoran Data, 28 di Antaranya akibat Serangan Siber

Tren serangan siber di Indonesia

Sebelumnya, survei terbaru Trend Micro berjudul "Cyber Risk Index" untuk wilayah Indonesia yang dirilia Mei 2023 menyebutkan ada lima serangan siber yang menurut para responden, akan populer dan sangat menjadi ancaman siber bagi perusahaan di Indonesia dalam 12 bulan ke depan.

Salah satu yang paling banyak dijawab responden adalah jenis serangan siber yang bisa mengunci data perusahaan dengan meminta uang sebagai tebusan untuk membebaskan data tersebut, alias ransomware.

Indonesia, menjadi salah satu dari tiga negara teratas di Asia yang marak dijadikan target ransomware.

Hal ini dipicu oleh kegiatan digital transformasi yang dilakukan oleh para perusahaan untuk mempermudah kebutuhan konsumennya.

Selain ransomware, empat jenis serangan siber yang akan populer di Indonesia dalam satu tahun ke depan, berdasarkan tingkat atau jumlah banyaknya serangan, adalah crypto-mining, business email compromise (BEC), exploit of vulnerability, dan phishing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur 'Tabungmatic' Pertama di Indonesia

Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur "Tabungmatic" Pertama di Indonesia

Whats New
Bank Saqu Ajak Nasabah Menabung dari Kembalian Transaksi QRIS

Bank Saqu Ajak Nasabah Menabung dari Kembalian Transaksi QRIS

Whats New
MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023

MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023

Whats New
Tarif Promo Berakhir, Ini Tarif Baru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024

Tarif Promo Berakhir, Ini Tarif Baru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik

Whats New
Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut Karena Kurang Sosialisasi

Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut Karena Kurang Sosialisasi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Whats New
Emiten Keamanan Siber ITSEC Asia Cetak Pendapatan Rp 208,76 Miliar Sepanjang 2023

Emiten Keamanan Siber ITSEC Asia Cetak Pendapatan Rp 208,76 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pagi Ini

MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pagi Ini

Whats New
Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Whats New
Tak Perlu Tapera, Pekerja Bisa Dapat Pembiayaan Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

Tak Perlu Tapera, Pekerja Bisa Dapat Pembiayaan Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

Whats New
Saat Wakil Presiden Meresmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Saat Wakil Presiden Meresmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Whats New
Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com