Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gas dari Pipa Cisem-1 Mengalir ke Kawasan Industri Kendal, Dorong Nilai Tambah Ekonomi

Kompas.com - 17/11/2023, 21:06 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyaksikan pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang Tahap I (Cisem-1) ke Kawasan Industri Kendal (KIK), Jumat (17/11/2023).

Proyek strategis pemerintah itu, menurutnya sangat penting dilakukan sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional.

Untuk diketahui, pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 dilakukan oleh pemerintah melalui pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendorong pertumbuhan dan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

"Pipa Cisem adalah proyek strategis nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN," kata Tutuka dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Cegah Produksi Gas Turun Signifikan, Lemigas Kembangkan Organic Foaming Agent

Selanjutnya, pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas melalui Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang bekerja sama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Dengan peran langsung pemerintah tersebut, Tutuka mengatakan, toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui pipa gas Cisem-1 menjadi lebih rendah, hanya sekitar 0,3 dollar Amerika Serikat (AS) per million british thermal units (MMBTU).

Dampak positifnya, kata dia, industri di KIK akan mendapatkan harga gas yang lebih murah. Sehingga produktivitas dan daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan penyerapan tenaga kerja bagi rakyat.

"Sebagai contoh, salah satu industri di KIK ini, langsung dapat menikmati penurunan harga gas yang menarik dengan adanya pengaliran gas melalui pipa Cisem-1. Pengaliran gas hari ini, Jumat (17/11/2023), di KIK masih permulaan untuk lima industri dan akan terus meningkat," imbuh Tutuka.

Baca juga: Indonesia Jadi Anggota FATF, Industri Kripto Diharapkan Tumbuh Positif

Proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang sekitar 40 industri.

Pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang Tahap I (Cisem-1) ke kawasan industri di Kendal, Jumat (17/11/2023).

DOK. Humas PGN Pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang Tahap I (Cisem-1) ke kawasan industri di Kendal, Jumat (17/11/2023).

Tak lupa, Tutuka menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada konsumen gas di KIK beserta tenant industri yang diwakili Direktur KIK Didik Purbadi.

Selain memberi keuntungan untuk industri, pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

Baca juga: Izin Air Tanah Rumah Tangga Berlaku untuk Pengguna Lebih dari 100 Meter Kubik Per Bulan

"Setelah selesainya pipa Cisem Tahap II, diharapkan terdapat potensi gas untuk jaringan gas (jargas) kota minimal 5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga," ujar Tutuka.

Pipanisasi Cisem-1 untuk kebutuhan industri dan rumah tangga

Untuk diketahui, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) selaku sub holding gas PT Pertamina (Persero) sebelumnya menyatakan siap menjadi partner Kementerian ESDM untuk menyukseskan utilisasi pipa Cisem sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Tbk Harry Sidharta bersyukur atas selesainya pipanisasi Cisem Tahap I untuk kebutuhan industri dan rumah tangga.

Baca juga: Industri EV Masuk Prioritas, Jokowi Ajak Pebisnis APEC Berinvestasi

Untuk mendukung pengaliran gas pipa Cisem-1, kata dia, PGN membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas dari pipa Cisem-1 ke KIK.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com