Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penting Pembiayaan Infrastruktur "Special Mission Vehicle" untuk Membangun Negeri

Kompas.com - 13/02/2024, 21:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Infrastruktur memiliki peranan penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Bahkan, berbagai pihak menilai, infrastruktur merupakan jantung bagi keberlangsungan bangsa.

Maklum saja, dengan besarnya luas wilayah Indonesia dan kekhasan kondisi geografis di dalamnya, infrastruktur memiliki perananan krusial terhadap berbagai aktivitas masyarakat. Oleh karenanya, pemerintah pun berupaya untuk terus membangun beragam jenis infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

Namun, membangun infrastruktur di Indonesia bukan lah hal mudah. Salah satu tantangan utama yang perlu dihadapi ialah terkait dengan aspek pembiayaan.

Membangun infrastruktur di negara kepulauan seperti Indonesia membutuhkan anggaran biaya yang besar. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, kebutuhan pembiayaan infrastruktur dalam kurun waktu 5 tahun saja diperkirakan mencapai Rp 6.445 triliun.

Baca juga: Di Paris, Gubernur BI Paparkan Tiga Upaya Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan

Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tersebut, pemerintah tentu tidak bisa bergantung terhadap pembiayaan yang berasal dari kas negara. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan itu ialah dengan mengandalkan Special Mission Vehicle (SMV) yang berfokus pada pembiayaan infrastruktur.

Dengan adanya keterbatasan APBN, SMV didorong untuk mampu mengembangkan pembiayaan kreatif, di antaranya melalui kerja sama degnan lembaga keuangan multilateral dan pembiayaan melalui capital market. Pembiayaan kreatif ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap kas negara.

"Memang pembiayaan infrastruktur sangat besar kebutuhannya dan tidak semuanya harus dipenuhi oleh keuangan negara," ujar Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Oleh karenanya, Riefky membenarkan, peranan pembiayaan infrastruktur yang berasal dari SMV semakin penting. Menurutnya, porsi pembiayaan infrastruktur yang berasal dari SMV masih dapat ditingkatkan.

"Karena kita lihat pendanaan infrastruktur kita masih cukup kurang," katanya.

Baca juga: Jokowi Ingin Pembiayaan Infrastruktur 2018 Bisa dari Pasar Modal

 


Dalam berbagai kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga terus mendorong kapabilitas pembiayaan infrastruktur dari SMV yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Bendahara negara menilai, SMV seharusnya bisa menjadi pemecah masalah pembiayaan infrastruktur yang semakin kompleks.

"Sebagai salah satu special mission vehicle di bawah naungan Kementerian Keuangan melalui PT SMI, kita selalu berekspektasi dan berharap bahwa PT IIF bersama dengan PT SMI dapat menjadi problem solver bagi pembiayaan infrastruktur yang terus dibutuhkan Indonesia dalam jangka panjang," tutur dia, dalam acara IIF’s Anniversary Dialogue , Senin (29/1/2024).

Baca juga: Sarana Multi Infrastruktur Catat Kinerja Positif pada Triwulan III 2019

 

Upaya SMI mengamini harapan negeri

Sebagai salah satu SMV di bawah naungan Kemenkeu, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terus berupaya untuk mengamini harapan dari berbagai pihak, termasuk Sri Mulyani. Badan Layanan Umum (BLU) yang dibentuk pada 2009 itu berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi pembiayaan perusahaan.

Komitmen itu tercermin dari pembiayaan SMI yang kian meningkat setiap tahunnya. Manajemen SMI melaporkan, komitmen pembiayaan perusahaan mencapai Rp 137,7 triliun di sepanjang 2023. Di sisi lain, outstanding pembiayaan perusahaan tumbuh menjadi Rp 91,51 triliun.

Dengan realisasi tersebut, total pembiayaan yang telah dilakukan SMI mencapai Rp 981,29 triliun. Total pembiayaan itu dilakukan perusahaan terhadap 466 proyek nasional.

Guna menciptakan pemerataan pembangunan infrastruktur, manajemen SMI menyatakan, pembiayaan diberikan perusahaan ke berbagai proyek infrastruktur. Adapun segmen yang mendapatkan pembiayaan meliputi jalan, ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, minyak dan gas bumi, irigasi, air minum, infrastruktur sosial, energi terbarukan, pendidikan dan keuangan.

Pembiayaan infrastruktur yang dilakukan oleh perusahaan juga menghasilkan dampak berganda atau multiplier effect terhadap perekonomian. Berdasarkan perhitungan manajemen, multplier effect yang diiptakan mencapai 7,13 kali terhadap total komitmen pembiayaan.

"Dan 32,16 kali terhadap modal disetor," ujar manajemen SMI, kepada Kompas.com.

Dengan berbagai capaian positif yang ditorehkan, SMI enggan berpuas hati. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan outstanding pembiayaan dapat tumbuh kurang lebih 5 persen secara tahunan.

"Pada tahun 2024 Perseroan berencana akan menyalurkan fasilitas pembiayaan baik untuk pembiayaan kepada badan usaha, publik, dan juga kepada entitas anak perusahaan," ujar manajemen.

Untuk dapat mengejar target tersebut, SMI akan berfokus pada strategi yang berdasarkan 3 pilar bisnis utama perusahaan. Pertama ialah dengan meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi dengan segmen pivate dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Kemudian, SMI akan meningkatkan layanan pembiayaan untuk kebutuhan pembangunan di sektor underserved seperti air, pengelolaan limbah dan sampah, kesehatan, hingga pendidikan. Terakhir, perusahaan berencana menyediakan solusi dan layanan end-to-end serta tailored approach untuk sektor kunci baru.

Adapun pada pilar strategi pembiayaan publik, manajemen menyataka, perseroan saat ini sedang bertransformasi untuk meningkatkan kontribusi dalam pembiayaan publik dan daerah dengan peningkatan disbursement ratio pembiayaan publik, perluasan coverage untuk seluruh cluster pemerintah daerah, serta memberikan dukungan aktif dalam meningkatkan demand pembiayaan publik.

"Dukungan pada pilar pembiayaan dan investasi ini juga turut didukung oleh pilar Advisory dan Project Development dalam pemberian solusi endto-end untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional dan peningkatan implementasi mekanisme KPBU," ucap manajemen SMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com