Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Ungkap Masih Ada 17 Perusahaan Antre IPO

Kompas.com - 04/03/2024, 10:20 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 17 perusahaan berada di pipeline untuk melakukan Initial Public Offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan sampai dengan 1 Maret 2024 telah tercatat 19 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 3,45 triliun.

“Hingga saat ini, terdapat 17 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman kepada wartawan, Minggu (3/3/2024).

Berdasarkan nilai aset, terdapat 1 perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar. Kemudian, 14 perusahaan aset skala menengah atau dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Lalu ada 2 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.

Baca juga: Apa Itu Saham Syariah: Pengertian, Karakteristik, dan Indeks

Lebih rincinya, 5 perusahaan dari sektor industrials, 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 3 perusahaan dari sektor technology, masing - masing 2 perusahaan dari sektor basic meterials dan consumer cyclicals. Serta 1 perusahaan dari sektor infrastruktur.

Pipeline obligasi

Sedangkan untuk obligasi hingga saat ini telah diterbitkan 15 emisi dari 13 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 15,3 triliun.

“Sampai dengan 1 Maret 2024 terdapat 14 emisi dari 10 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” jelasnya.

Lebih rincinya, 4 perusahaan dari sektor basic materials, 2 perusahaan dari sektor energy, 3 perusahaan dari sektor financials, dan 1 perusahaan dari sektor industrials.

Baca juga: Wall Street Berakhir Merah, Saham UnitedHralth, Intel, dan Alphabet Melemah

Pipeline right issue

Kemudian untuk right issue, per tanggal 1 Maret 2024 telah terdapat 4 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp 3,08 triliun.

“Masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI,” lanjut dia.

Adapun rinciannya, 8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 5 perusahaan dari sektor financials, dan masing-masing 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals dan energy. Serta masing - masing 1 perusahaan dari sektor basic materials, infrastructures, dan transportation & logistic.

Baca juga: Astra International Bakal Tebar Dividen Final Rp 421 Per Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Whats New
Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com