Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut BI, Ini Sejumlah Risiko Global yang Bisa Pengaruhi Ekonomi RI

Kompas.com - 05/03/2024, 15:41 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika ekonomi global dapat turut berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, meskipun terdapat moderasi, namun kondisi dinamika ekonomi global masih lebih baik pada tahun ini dan pemulihan diprediksi membaik pada tahun depan.

"Prospek ekonomi global, Bank Indonesia melihat bahwa ekonomi global mengalami sedikit penurunan, tetapi lebih baik dari yang kita perkirakan tahun ini, dan akan pulih lebih baik tahun depan,” ujar Perry dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Gubernur BI: Performa Ekonomi RI Baik dalam Beberapa Tahun Terakhir

Ilustrasi pertumbuhan bisnis. SHUTTERSTOCK/THAPANA_STUDIO Ilustrasi pertumbuhan bisnis.
Tantangan-tantangan seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa, Jepang, dan China masih menjadi perhatian utama.

“Tetapi kita melihat adanya resesi, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa, Jepang, dan China,” ujarnya.

Tahun ini, di tengah tantangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mencapai 3 persen.

“Kita memperkirakan pertumbuhan sekitar 3 persen, terutama berasal dari perkiraan yang lebih baik untuk Amerika Serikat dan India,” ujar Perry.

Baca juga: Bocoran Asumsi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,3-5,6 Persen, Dollar AS Dipatok Rp 15.000-Rp 15.400

Meski demikian, terdapat beberapa kekhawatiran, terutama terkait dengan inflasi yang masih tinggi di Amerika Serikat, meskipun menurun secara bertahap.

"Kita masih melihat inflasi masih di atas target di Amerika Serikat, sekitar 3 persen, sekarang mungkin turun menjadi 2,6 persen, tetapi masih di atas 3 persen. Itulah mengapa kita mengharapkan tingkat bunga The Fed hanya akan turun di semester kedua,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

Whats New
Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Whats New
Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Whats New
Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Whats New
Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Whats New
KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com