Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Jagung Melimpah, Ini Upaya:Pemerintah Jaga Harga Tidak Jatuh

Kompas.com - 19/05/2024, 17:13 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan, pemerintah akan menyerap jagung petani untuk menjaga harga komoditas ini.

"Pada pokoknya itu, bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap secara baik. Pemerintah melalui Perum Bulog telah melaksanakannya dan stakeholder lainnya seperti private sector pelaku usaha pakan dan peternak unggas, juga telah kami kumpulkan dan menghasilkan suatu komitmen bersama dalam penyerapan jagung, " kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/5/2024).

Dia memaparkan, per 14 Mei 2024, total secara keseluruhan jagung dalam negeri yang diserap Bulog telah menyentuh 16.000 ton.

Jumlah itu terdiri dari serapan pada infrastruktur pascapanen di Gudang Corn Drying Center (CDC) Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total serap 5.000 ton dan CDC Bolaang Mongondow Sulawesi Utara di angka 5.700 ton. Di samping itu, terdapat pula penyerapan di luar CDC yang totalnya telah mencapai 5.400 ton.

Baca juga: Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Secara terperinci, penyerapan tertinggi di luar CDC ada di Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog NTB dengan capaian 4.900 ton. Lalu Kanwil Sulawesi Utara dan Gorontalo 150 ton dilanjutkan Kanwil Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tercatat telah menyerap 110,57 ton. Kanwil Sulawesi Tenggara di angka 101 ton, Kanwil Jawa Tengah 100 ton, dan Kanwil Jawa Timur 9 ton.

"Jagung ini produksinya dalam 2 bulan terakhir Maret dan April produksinya paling tinggi Maret lalu, makanya importasi jagung pakan telah kita hentikan demi menyambut panen raya seperti saat ini," ujarnya.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi harga agar tidak terjatuh lebih dalam, pihaknya menugaskan Perum Bulog dan mendorong pelaku usaha serta stakeholder jagung untuk menyerap secara optimal hasil panen petani.

Langkah antisipasi penurunan harga jagung di sentra produsen dilakukan pemerintah dengan mendorong mobilisasi jagung, baik melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) maupun business to business.

Kegiatan berupa mobilisasi pangan dari suatu daerah yang berlebih ke daerah yang defisit ini menjadi program intervensi yang konsisten diimplementasikan pemerintah. Untuk komoditas jagung, realisasi mobilisasi jagung hingga saat ini mencapai 75 ton.

“Intinya kami di Badan Pangan Nasional bersama seluruh stakeholder jagung akan melaksanakan secara kolaboratif agar ekosistem pangan kita terjaga dan tidak ada gejolak yang berlebih. Semua harus dapat seimbang dan wajar di semua lini, baik di produsen, pedagang atau pelaku usaha, dan konsumen. Itu perintah Bapak Presiden," kata dia.

"Selanjutnya, kita akan intensifkan semua program yang dapat diimplementasikan agar jerih payah petani dapat dihargai secara baik,” tambah Arief.

Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Jagung, Kedelai, hingga Gandum Melambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com