JAKARTA, KOMPAS.com - Ajakan aksi frugal living atau gaya hidup hemat sebagai aksi protes rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) marak di media sosial sepekan terakhir.
Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, seruan ini jika benar-benar diimplementasikan masyarakat luas dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Sebab, dengan menerapkan gaya hidup hemat maka masyarakat menahan diri untuk tidak berbelanja sehingga tingkat konsumsi rumah tangga akan menurun. Sementara konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Ingin Menjalani Frugal Living Sambil Nikmati Gaya Hidup? Ini Caranya
Pada kuartal III 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91 persen secara tahunan dan berkontribusi 53,08 persen ke pertumbuhan ekonomi periode tersebut yang sebesar 4,95 persen.
Angka kontribusi konsumsi rumah tangga ini lebih besar dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan ekspor yang masing-masing berkontribusi 29,75 persen dan 22,53 persen ke pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2024.
"Kalau dilakukan tentu ekonomi akan turun lebih dalam terutama sektor konsumsi karena dengan frugal living akan benar-benar irit masyarakat," ujarnya saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Eko melanjutkan, ajakan frugal living ini jika diseriusi oleh masyarakat akan memperlambat daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah yang belakangan konsumsinya tengah berkurang.
Baca juga: Tips Hindari Jerat Pinjol dan Bebas Finansial dengan Frugal Living
Pada kuartal III 2024, BPS mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh melambat dari 4,93 persen pada Kuartal II menjadi 4,91 persen.
"Kalau itu (gerakan frugal living) bisa berhasil mempengaruhi (pertumbuhan sektor konsumsi). Kan konsumsi kita tinggal 4,9 persen growth-nya, bisa turun lebih dalam lagi, mungkin bisa turun ke 4,8 sampai 4,75 persen tapi tergantung momentum juga," ungkapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya