Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalapak Beri Pelatihan Bisnis Online

Kompas.com - 02/08/2018, 14:58 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukalapak bekerja sama dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta mengadakan program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat yang bertajuk Pelatihan UKM Goes Digital.

Kegiatan tersebut digelar di Aula PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).

Strategic Advisor to CEO Bukalapak, Muhammad Isa Lombu mengatakan, dalam program UKM Goes Digital ini seluruh peserta disuguhkan oleh sederet materi dan pelatihan seputar bisnis online langsung dari para pakar dan pelapak yang sudah lama bergelut di dunia bisnis online.

Adapun pelatihan yang diberikan, yakni pemanfaatan teknologi digital dalam berbisnis, manfaat dan prospek berjualan secara online, tips dan trik menjalankan bisnis online yang baik dan benar serta cara menghadapi berbagai resiko dalam berbisnis secara online.

"Penetrasi penggunaan internet di Indonesia mengubah perilaku belanja masyarakat yang semula masih offline menjadi online. Kami melihat adanya potensi masyarakat Indonesia untuk menjadi pebisnis online. Diharapkan seminar dan edukasi ini dapat menjawab kebutuhan mereka terhadap perkembangan ekonomi digital," ujar Isa.

Isa menambahkan, masyarakat Indonesia saat ini banyak yang belum mengetahui potensi bisnis di duni digital. Atas dasar itu, Bukalapak memberi pelatihan UKM Goes Digital.

"Kita percaya potensi bisnis muslim di Indonesia ini besar, tapi masih bergerak lambat karena mereka enggak tahu caranya dan masih perspektif lama. Hadirnya pelatihan ini untuk merubah itu. Harapannya setelah perspektif berubah, ada komunitas, punya skill mereka punya rasio kesuksesan yang lebih besar lagi," kata Isa.

Selain pelatihan mengenai bisnis online, dalam kegiatan ini Bukalapak juga memperkenalkan BukaReksa Syariah sebagai media investasi modern yang aman, praktis, dan tentunya sejalan dengan nilai-nilai Syariat Islam.

"Bukalapak melalui BukaReksa Syariah mentransformasi investasi tradisional menjadi digital namun tetap sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam. Fitur BukaReksa Syariah ini memungkinkan seluruh pengguna untuk melakukan investasi secara aman di mana saja dan kapan saja dengan mudah," ujar Fintech Partnership Manager Bukalapak, Abdul Hafizh Asri.

BukaReksa Syariah adalah fitur investasi Reksa Dana yang diawasi oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan telah bekerjasama dengan 7 Manajer Investasi dengan 4 produk Reksa Dana Syariah di dalamnya. Para pengguna dapat bertransaksi online melalui BukaDompet, Transfer, Transfer Virtual Account, instant payment (BCA KlikPay (KlikBCA Individu), Mandiri Clickpay, Mandiri E-Cash, CIMB Clicks atau Rekening Ponsel), Indomaret, Alfamart, dan Pos Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com