Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regulator Penerbangan Dunia Bakal Bertemu Bahas Kemungkinan Boeing 737 Max Kembali Terbang

Kompas.com - 23/05/2019, 13:32 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Regulator penerbangan dari seluruh dunia bakal melakukan pertemuan pada Kamis (24/5/2019). Pertemuan dilakukan untuk merundingkan waktu yang tepat armada Boeing 737 Max kembali diterbangkan.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/5/2019) pertemuan antar regulator pemerbangan duni tersebut bakal dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat.

Pesawat pabrikan Boeing jenis 737 Max telah dikandangkan sejak Maret 2019 menyusul kecelakaan dua pesawat jenis tersebut dalam selang waktu lima bulan. Kedua kecelakaan yang melibatkan armada milik Ethiopian Airlines dan Lion Air secar keseluruhan menewaskan 346 orang.

Boeing pun mengklaim telah rampung memperbarui perangkat lunak pesawat yang harus di setujui oleh FAA.

Pihak regulator menyatakan bakal memberikan analisis keamanannya kepada delegasi dari 33 negara, termasuk Inggris, Eropa dan Cina, pada pertemuan di Texas.

Boeing telah mengembangkan perangkat lunak versi terbaru dari Manoeuvring Characteristics Augmentation System (Mcas) untuk pesawat jenis 737 Max, sebuah fitur baru yang didesain untum meningkatkan kendali pesawat sekaligus untuk menghentikan pesawat dalam keadaan sudut yang terlalu tinggi.

Mcas dikabarkan menjadi penyebab dari kecelakaan Ethiopian Airlines san Lion air yang terjadi masing-masing pada Maret 2019 dan Oktober 2018.

FAA diharapkan mampu mempuat aturan terkait sertifimasi penerbangan dalam beberapa pekan ke depan, dan jika berhasil, artinya pesawat jenis 737 Max bisa kembali mengudara pada musim panas ini (di Amerika Serikat).

Walaupun demikian, masih belum jelas apakah regulator selain pemerintah AS bakal mengizinkan Boeing 737 Max untuk kembali terbang.

Sebagai informasi, China merupakan negara pertama di dunia yang melarang penerbangan 737 Mas seiring dengan kecelakaan Ethiopian Airlines. Negara lain yang mengikuti termasuk Inggris, Australia, Selandia Baru dan Uni Eropa.

Amerika Serikat menjadi salah satu negara terakhir yang melarang penerbangan Boeing 737 Max.

Secara keseluruhan, Southwest Airlines dan American Airlines merupakan dua penerbangan dengan pengoperasian Boeing 737 Max terbanyak di dunia.

https://www.bbc.com/news/business-48371100

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Pertahanan RI, PT Len Bentuk 'Joint Venture' dengan Perusahaan Teknologi Perancis

Penuhi Kebutuhan Pertahanan RI, PT Len Bentuk "Joint Venture" dengan Perusahaan Teknologi Perancis

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

Whats New
Pengusaha Ritel Sebut Tapera Bisa Turunkan Daya Beli Masyarakat

Pengusaha Ritel Sebut Tapera Bisa Turunkan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tips Investasi Saham saat Dana Asing Cabut dari RI

Tips Investasi Saham saat Dana Asing Cabut dari RI

Spend Smart
Fase Kritis Bonus Demografi

Fase Kritis Bonus Demografi

Whats New
Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Spend Smart
Investor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Investor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Whats New
Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi 'Rice Cooker' Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Whats New
Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com