Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedasnya Harga Cabai Merah di Akhir Pekan...

Kompas.com - 07/02/2020, 20:54 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai merah dan bawang putih masih melambung tinggi di DKI Jakarta di akhir pekan.

Menurut pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, saat ini harga Cabai merah masih menyentuh di angka Rp 90.000 per kg, sedangkan untuk bawang putih Rp 68.300 per Kg.

"Cabai merah masih mahal Rp 95.000 per Kg, yang cabai merah besar bisa sampe Rp 103.000 per Kg. Kalau bawang juga ini Rp 65.000 per kg," ucap Aji salah satu pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jumat, (7/1/2020).

Baca juga: Harga Cabai Merah Sentuh Rp 100.000 Per Kilogram di Pasar Senen

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri memperkirakan, harga cabai dan bawang putih akan semakin naik.

"Saya sudah peringatkan ke Kementerian Perdagangan, semenjak sudah Rp 50.000 cabai ini akan naik terus, sekarang trennya akan naik di DKI Jakarta jika tidak ada pasokan dari daerah lain," ucap Abdullah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/1/2020).

Menurutnya, untuk mengatasi kenaikan Cabai di Jakarta pemerintah harus segera memberikan subsidi distribusi agar pasokan bisa segera kembali normal dan menurunkan harga.

Baca juga: Sri Mulyani ke Pengusaha: Gaji Saya Lebih Kecil dari Direktur Keuangan Bapak Ibu...

Sebagai komparasi, Abdullah mengatakan selama Januari - Februari 2019 harga cabai merah hanya sebesar Rp 35.000 - Rp 40.000/kg.

Sementara untuk bawang putih, Abdullah mengatakan pemerintah harus segera mencari impor bawang putih di negara baru selain China untuk mengatasi potensi kenaikan harga bawang.

Seperti diketahui saat ini Indonesia memang berencana akan menghentikan impor pangan dari China untuk mengantisipasi virus corona.

Baca juga: Ini Penyebab Gaji Pensiunan PNS Februari 2020 Tak Bisa Cair

Namun jika hal tersebut terjadi maka kebutuhan bawang putih dalam negeri akan sulit dipenuhi sebab impor bawang putih 90 persen dari China.

"Saat ini harga bawang naik karena faktor psikologis dari virus corona dan rencana pemerintah stop impor pangan dari China. Untuk itu pemerintah harus sesegera mungkin mencari impor baru dari negara lain," ucapnya.

Abdullah memprediksikan harga bawang akan melonjak sangat tinggi jika kuartal 2 tahun ini impor tak bisa dipenuhi sesegera mungkin.

Baca juga: Gaji Pensiunan PNS Belum Cair, Lakukan Otentikasi Taspen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com