Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Memulai Investasi di Tahun Macan Air 2022

Kompas.com - 04/02/2022, 16:43 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal tahun menjadi momentum yang tepat untuk menyusun resolusi keuangan, salah satunya berinvestasi. Terlebih, iklim investasi semakin membawa angin segar bagi para investor.

Saat ini, tema besar pemulihan ekonomi menjadi isu utama yang diusung oleh pemerintah. Melalui pemerataan vaksinasi, kebijakan finansial dan fiskal, pertumbuhan struktural yang kuat diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi negara di tahun ini.

PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) turut serta mendukung dan mendorong iklim investasi, dengan secara konsisten mengedukasi masyarakat Indonesia lewat berbagai kanal, baik secara online ataupun offline terkait literasi keuangan dan manfaat berinvestasi.

Baca juga: LMAN Sudah Danai Pengadaan Lahan Tol Trans Sumatera Senilai Rp 11,4 Triliun

Jika Anda ingin melakukan investasi di tahun macan air, simak 4 tips berikut ini:

1. Kenali profil risiko

Sebelum memulai investasi, ketahui lebih dulu profil risiko Anda. Profil risiko merupakan ukurang seberapa besar seseorang bisa menoleransi tingkat risiko dari investasi. Untuk profil risiko sendiri ada tiga jenis yaitu:

a. Konservatif

Tipe konservatif merupakan tipe investor dengan profil risiko yang paling rendah. Investor di tipe ini menginginkan jenis investasi sangat rendah risiko, imbal yang relatif stabil, dan cenderung memiliki ketakutan apabila investasi pokoknya berkurang.

b. Moderat

Investor tipe ini memiliki profil risiko sedang, memiliki tujuan keuangan jangka menengah dan sudah siap dengan imbal hasil fluktuatif, tetapi masih ragu-ragu mengambil risiko yang lebih tinggi.

c. Agresif

Investor dengan tingkat profil risiko agresif sangat siap menghadapi risiko modal berkurang atau bahkan hilang, demi imbal hasil yang sama-sama tinggi.

Baca juga: Sudah 9.909 Wajib Pajak Ikut Tax Amnesty Jilid II, Harta yang Dilaporkan Capai Rp 9,2 Triliun

2. Gunakan "Uang Dingin"

Uang dingin merupakan uang yang dipakai untuk berinvestasi dan sudah disisihkan dari pendapatan sesuai alokasinya. Untuk melakukan investasi, Anda harus menghindari menggunakan pos-pos dana seperti dana darurat, dana pendidikan atau berutang ke orang lain demi investasi.

3. Cari tahu lrgalitas lembaga terkait

Waspadalah terhadap berbagai penawaran menggiurkan yang datang. Agar tidak terjerat investasi bodong, Anda harus mengetahui legalitas dari lembaga penyelenggara investasi. Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengecekan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait status lembaga tersebut.

Jika belum terdaftar, sebaiknya jangan menginvestasikan dana Anda di lembaga tersebut.

4. Manajemen risiko

Setiap investasi pasti ada risiko yang mengiringinya. Maka itu, ada baiknya jika Anda tidak mengalokasikan seluruh dana yang dimiliki ke dalam satu jenis investasi, dan lakukan diversifikasi untuk meminimalkan risiko yang akan terjadi. Selain itu, untuk mengatasi risiko lainnya, ada baiknya jika Anda juga melindungi diri Anda terlebih dulu dengan asuransi.

Baca juga: Seri dan Tingkat Imbalan Sukuk Negara yang Dilelang Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borong Saham BBCA Rp 1,98 Miliar, Ini Alasan Bos BCA Jahja Setiaatmadja

Borong Saham BBCA Rp 1,98 Miliar, Ini Alasan Bos BCA Jahja Setiaatmadja

Whats New
Penuhi Kebutuhan Pertahanan RI, PT Len Bentuk 'Joint Venture' dengan Perusahaan Teknologi Perancis

Penuhi Kebutuhan Pertahanan RI, PT Len Bentuk "Joint Venture" dengan Perusahaan Teknologi Perancis

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

Whats New
Pengusaha Ritel Sebut Tapera Bisa Turunkan Daya Beli Masyarakat

Pengusaha Ritel Sebut Tapera Bisa Turunkan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tips Investasi Saham saat Dana Asing Cabut dari RI

Tips Investasi Saham saat Dana Asing Cabut dari RI

Spend Smart
Fase Kritis Bonus Demografi

Fase Kritis Bonus Demografi

Whats New
Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Melonjak Rp 14.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Selasa 4 Juni 2024

Spend Smart
Investor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Investor Ritel Tolak Papan Pemantauan Khusus FCA, Ini Respons BEI

Whats New
Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi 'Rice Cooker' Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Whats New
Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com