Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perusahaan Publik Indonesia Masuk List Forbes Global 2000, Apa Saja?

Kompas.com - 14/06/2023, 21:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Edisi ulang tahun ke-20 Global Ranking 2000 dari perusahaan terbesar di dunia menunjukkan betapa banyak yang telah berubah sejak tahun-tahun awal abad ke-21.

Dalam rilis Forbes Global 2000, terdapat 8 perusahaan Indonesia yang masuk kedalam list, dan didominasi oleh emiten BUMN. Di antaranya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang masuk di posisi 307 secara global.

Kemudian, PT Bank Mandiri (BMRI) di posisi 418, disusul oleh PT Telkom Indonesia (TLKM) di urutan ke 787, Bank Negara Indonesia (BBNI) di posisi ke 930, dan Garuda Indonesia (GIAA) pada urutan ke 1.572.

Baca juga: Lima Bank Terbaik di Dunia Versi Forbes 2023

Sisanya adalah perushaan-perusahaan ternama di Indonesia, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bayan Resources (BYAN), dan Adaro Energy (ADRO).

Untuk lebih rincinya, berikut daftar 8 Perusahaan Publik RI Masuk List Forbes Global 2000:

1. Bank Rakyat Indonesia (aset 119,8 miliar dollar AS, valuasi pasar 53,7 miliar dollar AS)
2. Bank Mandiri (aset 120,8 miliar dollar AS, valuasi pasar 32,58 miliar dollar AS)
3. Bank Central Asia (aset 88,15 miliar dollar AS, valuasi pasar 75,6 miliar dollar AS)
4. Telkom Indonesia (aset 18,5 miliar dollar AS, valuasi pasar 28,15 miliar dollar AS)
5. Bank Negara Indonesia (aset 66,1 miliar dollar AS, valuasi pasar 11,7 miliar dollar AS)
6. Bayan Resources (aset 3,9 miliar dollar AS, valuasi pasar 46,9 miliar dollar AS)
7. Adaro Energy (aset 10,7 miliar dollar AS, valuasi pasar 5,9 miliar dollar AS)
8. PT Garuda Indonesia (aset 6,2 miliar dollar AS, valuasi pasar 393 juta dollar AS)

Baca juga: Wamen BUMN: Peretasan Data BSI Terjadi di Komputer-komputer Lama

Sementara itu, tiga posisi teratas dalam daftar Forbes Global 2000 termasuk JPMorgan Chase yang mencatat pendapatan 179,9 miliar dollar AS, aset 3,7 triliun dollar AS, dan laba 41,8 miliar dollar AS.

Posisi kedua ada Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco) dengan total aset 653,8 miliar dollar AS, dan valuasi pasar 2,05 triliun dollar AS. Sementara itu, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) berada di posisi ketiga dengan jumlah aset 6,1 triliun dollar AS dan valuasi pasar seniliau 203 miliar dollar AS.

Tahun lalu, posisi pertama ditemati oleh Berkshire Hathaway milik Warren Buffett, yang kini turun ke posisi 338 karena kerugian yang belum direalisasi dalam portofolio investasinya.

Global 2000 memeringkat perusahaan terbesar di dunia menggunakan empat metrik, termasuk penjualan, laba, aset, dan nilai pasar.

Ada 58 negara yang diwakili oleh perusahaan publik dalam daftar tersebut. AS memimpin dengan 611 perusahaan di peringkat, dan Cina berada di urutan kedua dengan jumlah 346 perusahaan Global 2000.

"Kami menggunakan data keuangan 12 bulan terakhir yang tersedia bagi kami per 5 Mei 2023 untuk menghitung faktor yang digunakan dalam peringkat kami," seperti dikutip dari Forbes.

Baca juga: Mana Lebih Cuan, Emiten Energi Milik Bakrie atau Boy Thohir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com