Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Targetkan Pendapatan Naik 11,86 Persen Menjadi Rp 1,45 Triliun pada 2024

Kompas.com - 26/10/2023, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diadakan pada Kamis (26/10/2023) menyepakati Rancangan Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun 2024. Dalam RKAT tersebut, BEI menargetkan pendapatan naik sebesar 11,86 persen menjadi Rp 1,45 triliun pada 2024.

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024, BEI berfokus pada tema pengembangan yang telah ditetapkan pada Master Plan BEI 2021 – 2025, yakni “Menjadi entitas yang kompetitif dan dapat diandalkan dengan kredibilitas berkelas dunia”.

“Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan, BEI memproyeksikan total Pendapatan Usaha yang akan diperoleh BEI naik sebesar Rp153,38 miliar atau naik 11,86 persen menjadi Rp1,45 triliun pada 2024,” kata Direktur Utama Bursa Indonesia (BEI) Iman Rachman secara virtual

Baca juga: Bursa Karbon Sepi Transaksi, BEI Lakukan Sejumlah Strategi

Iman mengatakan, BEI tetap melihat kondisi perekonomian global dan aktivitas perdagangan saat ini dengan optimisme yang hati-hati dalam menyusun RKAT 2024. Rencana kerja tersebut mencakup target pendapatan usaha, biaya usaha, laba sebelum pajak, laba bersih, serta aset BEI.

“Rencana kerja yang akan dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2024, masih tetap cautiously optimistic dengan memperhatikan aktivitas perdagangan pada tahun 2023, serta kondisi perekonomian global pada tahun mendatang,” ungkap dia.

Pada 2024 BEI menargetkan biaya usaha naik sebesar Rp 114,41 miliar menjadi Rp 1,31 triliun. Setelah dikurangi estimasi beban pajak, BEI memperkirakan dapat mengantongi laba bersih pada 2024 adalah sebesar Rp 259,44 miliar.

Adapun total aset BEI juga diperkirakan naik sebesar 6,52 persen menjadi Rp 6,56 triliun pada 2024. Saldo akhir kas dan setara kas, termasuk investasi jangka pendek, diharapkan mencapai Rp 3,12 triliun.

Baca juga: Bursa Efek Indonesia Merupakan Contoh Pasar Apa?

 


BEI juga menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp 12,25 triliun di tahun 2024, dengan total hari bursa sebanyak 239 hari. Selain itu, BEI berencana mengeluarkan 230 efek baru pada 2024, yang terdiri dari saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya.

Untuk mendorong pencapaian tersebut, BEI juga fokus pada pengembangan anggota bursa dan partisipan melalui kegiatan pelatihan, pertemuan rutin, dan pemeriksaan rutin untuk mendukung pengembangan dan kepatuhan.

“BEI juga melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atau investor, baik secara online maupun offline, untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal,” jelasnya.

BEI juga melakukan peningkatan sosialisasi produk-produk kebursaan, seperti Waran Terstruktur, yang telah mendapatkan respon positif dari pelaku pasar. Dengan berbagai upaya ini, BEI berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar modal di Indonesia.

Baca juga: OJK Sebut Ada 107 Rencana IPO di Bursa Efek Sebesar Rp 123,83 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com