Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Kompas.com - 02/05/2024, 13:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perdagangan buah segar, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 2023 sebesar 45,7 persen menjadi Rp 38,7 miliar atau meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 26,6 miliar.

Direktur BUAH Vianita Januarini mengatakan, angka tersebut juga melebihi target yang telah ditetapkan oleh tim manajemen yaitu sebesar 30 persen atau Rp 33,5 miliar.

“Tahun lalu kami menargetkan peningkatan sebesar 30 persen dan nyatanya kami berhasil melebihi target tersebut sebesar 15,7 persen menjadi 45,7 persen,” ujar Vianita di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Sementara itu, laba usaha mengalami kenaikan menjadi Rp 48,4 miliar pada 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 34,8 miliar.

Baca juga: BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Adapun penjualan bersih mengalami kenaikan menjadi Rp 1,7 triliun pada 2023, dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 1,3 triliun.

Seiring dengan pendapatan, beban pokok penjualan juga bertambah menjadi Rp 1,6 triliun pada 2023, dibanding tahun 2022 sebesar Rp 1,2 triliun.

Pada tahun ini, target omzet BUAH mencapai Rp 2 triliun atau sebesar 13,8 persen dibanding tahun 2023.

“Target pendapatan kami tahun ini Rp 2 triliun,” kata Vianita.

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Target 2024

Pada 2023, BUAH sudah melakukan pembukaan cabang baru di Kepulauan Bangka Belitung dan kota Palembang, serta peresmian gudang berpendingin baru di Jakarta. Penambahan tersebut menjadikan kapasitas gudang BUAH sebesar 2.000 Ton atau menjadi 7.505 Ton.

“Target cabang 2024 kita menargetkan 2 cabang tiap tahunnya , tahun ini sudah membuka 2 cabang di Pekan Baru dan Samarinda, di bulan April 2024,” kata Direktur Utama BUAH Renny Lauren.

Renny mengatakan tahun ini perseroan menargetkan mencapai laba Rp 48 miliar. Perusahaan juga menganggarkan modal belanja Rp 16 miliar.

“Dari 16 miliar itu, perusahaan berinvestasi pada mesin pendingin senilai Rp 10 miliar, dan mobil pendingin Rp 4 miliar. Sisanya untuk invesntaris kantor,” ungkap dia.

Adapun anggaran belanja modal diambil dari laba perseroan yang sejauh ini masih mencukupi untuk penyisihan capex.

Sementara itu, impor selama 2023 sebesar 114.000 ton, dan di 2022 sebesar 82.000 ton. Pada 2024, BUAH tidak memberikan angka pasti mengingat kondisi konflik global yang masih memanas.

“2024 kami belum bisa memberikan angka pasti karena situasi politik yang tidak pasti yang sangat mengganggu perjalanan impor buah. Mudah-mudahan bisa mencapai atau lebih dari 2023,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com