Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Kompas.com - 11/12/2023, 13:44 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ambles 12,9 persen pada level Rp 94 per saham di akhir perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/12/2023).

Penurunan harga saham GOTO terjadi usai grup GOTO, Tokopedia resmi melakukan kerja sama dengan Tiktok yang diumumkan hari ini. Adapun kerja sama tersebut bernilai Rp 23 triliun.

Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, penurunan harga saham GOTO terjadi karena aksi profit taking para investor.

Baca juga: Resmi Kerja Sama, TikTok Suntik Rp 23,4 Triliun ke GoTo

Dia bilang, saat gembar-gembor rencana penggabungan grup GOTO, Tokopedia dan Tiktok, investor menyambut baik hal tersebut sehingga harga saham bullish.

Namun, ketika kesepakatan itu sudah resmi diumumkan pada hari ini, para investor mengambil untung dari kenaikan harga saham yang terjadi di akhir pekan lalu. Jumat pekan lalu harga saham GOTO melonjak 13,6 persen pada level Rp 108 per saham.

"Investor bisa profit taking saham GOTO hari ini, kemarin kan ekspektasi bahwa GOTO dengan Tiktok itu kerja sama, abis terjadi, investor itu profit taking," kata Hans kepada Kompas.com, Senin (11/12/2023).

Di sisi lain penurunan harga saham GOTO tidak terjadi semata karena aksi profit taking investor saja, melainkan ada sentimen dari eksternal. Hans bilang, pasar global tidak yakin bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Ketidakyakinan investor tersebut mendorong penurunan harga saham - saham teknologi pekan lalu.

"Ini menyebabkan saham teknologi cenderung koreksi. Kemarin data konfirmasi payroll lebih baik dari ekspektasi dan ini menyebabkan investor berpikir bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada Maret, tapi di Mei,” ujar Hans.

“Ketidak optimis-an ini terlihat dari koreksi di saham teknologi, yang cenderung memiliki keterkaitan dengan suku bunga,” tambah dia.

Baca juga: Mendag Blak-blakan Alasan Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

Hans merekomendasikan agar investor bisa lebih rasional dalam mengambil keputusan investasinya terhadap saham GOTO di sisa perdagangan hari ini. Ia menyarankan agar investor wait and see ketika ingin mengkoleksi atau melepas saham GOTO.

"Saya melihat itu ada penggabungan, kita juga harus menyadari enggak mudah Tokopedia dan Gojek berbalik untung. Kan pasar berharap mereka jadi perusahaan yang untung. Pasar saat ini mengkoreksi optimisme yang ada sebelumnya,” tambahnya.

“Saya pikir wait and see dulu ya, karena turun banget. Kalau kita beli, kita belum lihat bottom-nya, kalau dijual, sudah turun lumayan, jadi wait and see dulu,” tegasnya.

Baca juga: TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com