Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Kompas.com - 11/12/2023, 14:28 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja penjualan eceran nasional diproyeksi terus meningkat hingga November 2023. Hal ini sebagaimana terefleksikan dalam data Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) periode November 2023.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat sebesar 209,4 pada November 2023 lalu. Posisi ini meningkat sebesar 2,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh 0,9 persen secara bulanan (month to month/mtm).

"Kinerja penjualan eceran pada November 2023 diprakirakan meningkat baik secara tahunan maupun secara bulanan," tulis bank sentral dalam keterangan tertulis, (Senin (11/12/2023).

Baca juga: Januari 2023, Penjualan Eceran Diprediksi Tumbuh 1,7 Persen secara Tahunan

Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan.

Jika dilihat secara tahunan, peningkatan IPR terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (5,2 persen), subkelompok sandang (10 persen), hingga makanan, minuman, dan tembakau (3,3 persen).

Sementara itu, kelompok peralatan informasi dan komunikasi masih tetap terkontraksi, yakni sebesar -8,6 persen. Kontraksi itu lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang mencapai minus 9,9 persen.

Adapun dilihat secara bulanan, pertumbuhan IPR didorong oleh peningkatan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (3,2 persen) serta suku cadang dan aksesori (0,1 persen). 

Bank sentral menilai, pertumbuhan itu ditopang oleh penawaran diskon yang dilakukan pelaku usaha.

Baca juga: Penjualan Motor Listrik Seret Imbas Lamanya Pencairan Subsidi

"(Peningkatan IPR) karena strategi potongan harga oleh pedagang ritel untuk menarik minat konsumen," tulis BI.

Sementara itu, beberapa kelompok tetap tumbuh positif meski melambat, seperti kelompok peralatan informasi dan komunikasi (4,5 persen) serta makanan, minuman, dan tembakau (0,7 persen).

"Disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung," tulis BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com